Bukan MIND ID, Mineral Industri Indonesia Kini Jadi Pengendali Bukit Asam (PTBA)
- Hal ini menyusul dipisahkannya MIND ID (kini berganti nama menjadi PT Mineral Industri Indonesia) sebagai strategic holding company dari PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero) sebagai perusahaan yang fokus pada hilirisasi aluminium.
Korporasi
JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kini punya pengendali saham baru, PT Mineral Industri Indonesia. Hal ini menyusul dipisahkannya MIND ID (kini berganti nama menjadi PT Mineral Industri Indonesia) sebagai strategic holding company dari PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero) sebagai perusahaan yang fokus pada hilirisasi aluminium.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Apollonius Andwie C. mengatakan sebelumnya pada 21 Maret PT Inalum (Persero) telah mengembalikan kepemilikan 7.490.437.495 saham seri B perseroan kepada negara dalam rangka pengurangan penyertaan modal.
Selanjutnya saham tersebut oleh negara dialihkan ke PT Mineral Industri Indonesia (Persero) sebagai penyertaan modal negara dalam rangka pendirian PT Mineral Industri Indonesia (Persero) sebagai holding BUMN tambang. PT Mineral Industri Indonesia (Persero) seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
- Ancol Gratiskan Tiket Masuk bagi Pengunjung Selama Ramadan 2023, Catat Syaratnya!
- Akses Mudah, Ini Cara ke Mal Senayan City dengan Transportasi Umum
- Tiket FIFA Matchday Timnas Sudah Dijual, Dari Rp90.000 Sampai Rp400.000
“Dengan diselesaikannya rangkaian transaksi tersebut, perseroan tetap dikendalikan oleh negara, baik melalui kepemilikan langsung atas saham seri A Dwiwarna maupun tidak langsung atas mayoritas saham seri B melalui PT Mineral Industri Indonesia (Persero,” kata Apollonius Jumat, 24 Maret 2023.
Dengan demikian, komposisi pemegang saham perseroan saat ini yakni PT Mineral Industri Indonesia (Persero) sebanyak 7.490.437.495 saham seri B (65,02%) di luar saham treasury yang dibeli PT Inalum pada tahun 2019 sebanyak 0,91% dari total saham perseroan di mana pengalihan akan dilakukan lebih lanjut, masyarakat sebanyak 3.996.771.850 saham seri B (34,69%), saham treasuri sebanyak 33.449.900 saham seri B (0,29%) serta negara Republik Indonesia sebanyak 5 lembar saham seri A Dwiwarna (0,00%)