Bukan Sekadar Perusahaan Terapkan ESG, ISA: Indonesia Butuh Change Maker
- Mempunyai bisnis yang berkelanjutan dan punya performance yang baik di bidang sustainability adalah impian banyak orang.
Nasional
JAKARTA - Mempunyai bisnis yang berkelanjutan dan punya performance yang baik di bidang sustainability adalah impian banyak orang.
President Director Institute for Sustainability & Agility (ISA) Maria Rosaline menyampaikan, ISA memiliki daftar perusahaan mana saja yang punya performance yang baik di bidang sustainability secara holistic.
"Kita punya daftar, siapa yang punya performance baik di bidang sustainability secara holistic," ungkap Maria di Jakarta pada Selasa, 4 Oktober 2022.
- Belum Ajukan Perpanjangan Kontrak Tambang, Vale Indonesia Kejar Proyek Investasi Senilai Rp140 Triliun
- Benarkah Mengemudi Mobil Tanpa Menyalakan AC Bisa Menghemat Bensin? Ini Penjelasannya
- Badai PHK Start Up (Serial 7): Pertumbuhan Start Up Melambat, Mitos, Fakta dan Biang Kerok
Selan itu, ia juga menambahkan setiap tahunnya ISA selalu mengadakan penilaian serta mencari change maker.
"Change maker ini bisa non profit organization ataupun social entrepreneur," katanya.
Maria menekankan social entrepreneur adalah mereka yang melakukan usaha-usaha untuk mengarahkan bisnis ke arah sustainability, dan ia mengaku bahwa saat ini ia punya daftarnya.
Lebih lanjut, Maria menjabarkan saat ini pihaknya tak hanya menyorot kepada perusahaan-perusahaan besar saja yang wajib menjalankan bisnis secara sustainable.
"Perusahaan-perusahaan besar itu wajib sustainable karena punya resources banyak, punya duit banyak, sumber daya manusia banyak, banyak orang-orang pinter juga," tambahnya.
- Ide Anak Muda Siap Dukung UMKM Go Digital
- Rogoh Kocek Rp1,17 Triliun, Centratama (CENT) Borong 396 Menara
- Indonesia Perlu Terobosan Baru untuk Menekan Prevalensi Merokok
Maria justru menekankan bahwa pemerintah hingga masyarakat luas harus lebih memberikan apresiasi kepada social entrepreneur.
Menurutnya social entrepreneur dengan segala keterbatasan dan juga passion, sanggup membuat perubahan, dan mendapatkan panggilan dari dalam diri mereka sendiri.
"Dengan segala keterbatasan, tapi mereka punya passion, punya panggilan untuk membuat perubahan dengan cara mereka sendiri sesuai dengan kepakaran mereka," tambah Maria yang saat ini berdomisili di Australia.
Maria juga mengakui saat ini hal-hal yang dilakukan oleh para social entrepreneur itu adalah sesuatu yang sangat noble, sangat mulia, dan semestinya pemerintah hingga masyarakat harus mendukung para social entrepreneur itu.