Bukan Timur Tengah, Pakar Sebut Inggris sebagai Kiblat Keuangan Syariah Global
- Sebagian besar mungkin mengganggap bahwa negara-negara di kawasan Timur Tengah sebagai kiblat dari keuangan syariah global. Nyatanya, pakar mengungkapkan bahwa kiblatnya bukan di sana, melainkan di Inggris.
Ekonomi Syariah
JAKARTA - Sebagian besar mungkin mengganggap bahwa negara-negara di kawasan Timur Tengah sebagai kiblat dari keuangan syariah global. Nyatanya, pakar mengungkapkan bahwa kiblatnya bukan di sana, melainkan di Inggris.
Dalam keterangannya, Pakar Keuangan Islam Mulya Effendi Siregar mengungkapkan beberapa faktor yang menjadikan Inggris sebagai pusat dari keuangan syariah global.
"Terus terang Inggris, akses teknologi satu ada di situ, regulatornya untuk perbankan Islam juga sudah ada. Lebih lagi, akses informasi di sana sangat gampang," ungkapnya di Jakarta pada Senin, 29 Mei 2023.
- Larangan Berbagi Password Netflix Resmi Berlaku, Pengguna Ramai-Ramai Berhenti Langganan
- Insentif Sudah Meluncur Dua Bulan, Kementerian ESDM Catat Baru 193 Orang Konversi Motor LIstrik
- Kemenkes: Orang Indonesia Lebih Pilih Rokok daripada Beli Makanan Berprotein
Selain persoalan pada akses informasi dan teknologi yang disebutnya lebih matang ketimbang negara di kawasan middle east, Mulya menyebutkan bahwa literasi pada aspek digital di Inggris juga dinilai unggul.
"Sesederhana apa sih kelebihannya, bahayanya apa sih?" tambahnya.
Di luar dari itu, tingginya tingkat kepercayaan publik disorotinya sebagai indikator penting bagi industri keuangan, baik di segmen keuangan syariah ataupun konvensional.
"Apalagi dengan ada kasus ransomware BSI, orang mikir buat apa kita naruh duit disitu kalau nanti hilang. Jadi ada banyak hal yang harus dilakukan," pungkasnya.