<p>Kantor Pusat PT Bukit Asam Tbk, / Dok. PTBA</p>
Industri

Bukit Asam (PTBA) Bagi Dividen Rp835 Miliar, Ini Jadwal dan Ketentuannya

  • JAKARTA – Emiten tambang batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadwalkan pembagian dividen sebesar Rp835 miliar pada 7 Mei 2021. Angka ini setara dengan 35% dari total nilai laba bersih perseroan tahun buku 2020 yang sebesar Rp2,39 triliun. Mengutip prospektus ringkas perseroan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu, 7 April 2021, […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Emiten tambang batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadwalkan pembagian dividen sebesar Rp835 miliar pada 7 Mei 2021. Angka ini setara dengan 35% dari total nilai laba bersih perseroan tahun buku 2020 yang sebesar Rp2,39 triliun.

Mengutip prospektus ringkas perseroan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu, 7 April 2021, dividen tunai akan dibagikan sebesar Rp74,69 per lembar saham.

Penetapan ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar PTBA pada awal pekan ini.

Dividen tunai ini dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) atau recording date pada 15 April 2021.

Selain itu, pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di penutupan perdagangan 15 April 2021 turut berhak menerima dividen.

Dalam keterangan manajemen, dividen akan dikirimkan ke Rekening Dana Nasabah (RDN) pada perusahan efek dan/atau bank kustodian milik pemegang saham.

Sementara bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, pembayaran dividen tunai akan ditransfer ke rekening pemegang saham.

Pemegang saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri diberlakukan pemotongan pajak menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Dengan kata lain, dividen tunai yang diterima akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20%.

Sebagai informasi, saham utama PTBA saat ini dipegang oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) alias Inalum (MIND ID) dengan mengempit 65,93% kepemilikan saham. Lalu sebanyak 31,15% lainnya tersebar di publik dengan porsi saham treasury sebesar 2,92%.

Sepanjang 2020, PTBA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,39 triliun pada tahun 2020. Angka ini anjlok 41,17% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya, yakni mencapai Rp4,06 triliun.

Pendapatan PTBA juga mengalami penurunan hingga 20,48% yoy menjadi Rp17,33 triliun, dari Rp21,79 triliun.

Kendati begitu, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan hingga 10% yoy menjadi Rp12,76 triliun dari Rp14,18 triliun pada tahun 2019.

Kas dan setara kas perseroan menipis dengan persentase 8,74% yoy menjadi Rp4,34 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,76 triliun. Dengan catatan tersebut, total aset PTBA susut 7,82% yoy dari Rp26,10 triliun menjadi Rp24,06 triliun. (RCS)