Ilustrasi persediaan beras nasional.
Nasional

Bulog Mulai Salurkan 200.000 Ton Bantuan Beras kepada Masyarakat Terdampak PPKM Darurat

  • JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mulai menyalurkan tambahan bantuan beras sebanyak 200.000 ton selama Pemberlakuan Pembat
Nasional
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mulai menyalurkan tambahan bantuan beras sebanyak 200.000 ton selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Bantuan tersebut diserahkan kepada sepuluh juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai dan 10 juta KPM Program Keluarga Harapan. Masing-masing penerima akan mendapat 10 kilogram (kg) beras.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah menetapkan quality control management dengan memastikan kualitas beras sesuai standar. Selain itu, perusahaan juga membentuk Tim monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk memastikan penyaluran berjalan lancar.

“Pemenuhan pangan bagi masyarakat yang terdampak di setiap daerah akan berjalan dengan baik, apabila terdapat sinergi dari seluruh pihak. Diharapkan, seluruh manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat”, katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Senin, 19 Juli 2021.

Adapun beras tambahan ini, berasal dari petani yang melakukan panen raya. Budi pun menilai bantuan ini memberikan manfaat untuk kedua belah pihak, yakni masyarakat penerima maupun petani itu sendiri. Terkait hal ini, data penerima BST dan PKH akan segera diterima Bulog.

Tambahan Anggaran Bansos Rp39,19 Triliun

Seperti diketahui, total anggaran dana yang ditambah untuk bantuan sosial (bansos) kali ini sebesar Rp39,19 triliun.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak PPKM Darurat.

Selain pemberian beras sebanyak 10 kg, dana tersebut juga diberikan dalam bentuk bantuan sosial (bansos) tunai sebesar Rp300.000 per bulan untuk 10 juta KPM, bantuan uang Rp200.000 per bulan selama 12 bulan untuk 18,8 juta pemegang Kartu Sembako, dan tambahan dana Kartu Prakerja senilai Rp10 triliun.

Kemudian, subsidi listrik rumah tangga untuk 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA juga diperpanjang hingga Desember 2021. Begitu pula perpanjangan subsidi kuota internet bagi siswa, mahasiswa, guru atau dosen selama enam bulan.

Sementara itu, di sektor kesehatan pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran sebesar Rp33,21 triliun. Tambahan dana ini digunakan untuk biaya perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit, insentif tenaga medis dan vaksinasi, pembangunan rumah sakit lapangan, pembelian oksigen, serta pembagian dua juta paket obat gratis untuk para pasien isolasi mandiri.

Luhut juga mengatakan ada kemajuan dalam hal penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat selama PPKM Darurat. Dari hasil monitoring terhadap indikator Google Traffic Facebook Mobility dan indeks cahaya malam, ada penurunan yang cukup signifikan atas mobilitas dan aktivitas masyarakat.

“Ini memberikan harapan bahwa penularan varian delta ini bisa kita turunkan,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Di samping itu, pemerintah juga akan mempercepat program vaksinasi dengan target 1,5 juta suntikan pada bulan depan.