BRMS Milik Grup Bakrie Gelar Private Placement Rp1,6 triliun
Emiten pertambangan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias private placement sebanyak 22,9 miliar saham baru. Harga pelaksanaan PMHMETD itu dipatok Rp70 per lembar atau total Rp1,6 triliun.
Industri
JAKARTA – Emiten pertambangan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias private placement sebanyak 22,9 miliar saham baru. Harga pelaksanaan PMHMETD itu dipatok Rp70 per lembar atau total Rp1,6 triliun.
Director & Corporate Secretary BRMS Dileep Srivasta mengatakan, periode private placement ini bakal berlaku mulai 28 Januari-5 Februari 2021. Di mana setiap pemilik 400 saham BRMS memiliki hak untuk membeli 129 saham baru yang diterbitkan.
Lantas dari 250 saham baru yang diterbitkan tersebut melekat pula 267 waran. “Pemilik 1 waran memiliki kesempatan untuk membeli 1 saham BRMS di harga Rp70 per saham,” tutur Dileep dalam keterangan resminya, dikutip Kamis, 17 Desember 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Saat ini, kata Dileep, sudah ada dua pembeli siaga yang siap menampung penerbitan saham baru itu. Pembeli siaga pertama bersedia membeli 6,22 miliar lembar atau 27% dari total saham yang diterbitkan. Sementara pembeli siaga kedua bersedia membeli 16,68 miliar lembar atau 73%.
Rencananya, sambung Dileep, dana hasil private placement ini akan digunakan untuk pengembangan beberapa target ekspansif perusahaan. Pertama, pembangunan pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 4.000 ton per hari senilai US$23 juta.
Kemudian, pekerjaan pengeboran di empat prospek emas untuk menambah jumlah cadangan dan sumber daya bijih di Palu senilai US$23 juta. Lalu, pengeboran di dua prospek emas untuk menambah cadangan dan sumber daya bijih di Gorontalo US$5.25 juta.
Terakhir, untuk pelunasan tagihan utang dan unit usaha. Termasuk persiapan pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian pabrik pertama dengan kapasitas 500 ton per hari di Palu senilai US$29 juta.
“Sisanya akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja untuk kegiatan operasional perusahaan,” pungkas dia.
Sebagai tambahan, saham BRMS pada perdagangan Kamis, 17 Desember 2020 meroket 23 poin atau 34,85% ke level Rp89 per lembar. Kapitalisasi pasar BRMS saat ini senilai Rp6,32 triliun.