Tambang Gorontalo Mineral yang memproduksi emas dan tembaga milik PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) / Dok. BRMS
Korporasi

Bumi Resources Minerals (BRMS) Sabet Peringkat A Laporan Keberlanjutan Tahun 2020

  • Emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyabet peringkat “A” dari The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST)
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyabet peringkat “A” dari The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) untuk Laporan Keberlanjutan periode 2020 yang mengadopsi pedoman dari Global Reporting Initiatives standards (GRI).

CEO Bumi Resources Minerals, Suseno Kramadibrata mengatakan bahwa penghargaan tersebut, menempatkan perseroan sebagai salah satu dari 121 perusahaan publik dengan laporan keberlanjutan terbaik. 

Ia menyebut, penghargaan ini merupakan tahun kedua berturut-turut BRMS mendapatkan penghargaan dengan peringkat “A” dari The Foundation for International Human Rights Reporting Standards. 

“Penghargaan ini menjadi salah satu tolak ukur kinerja BRMS untuk menerapkan usaha yang berkelanjutan dalam aktivitasnya sehari-hari,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Jumat, 3 Desember 2021.

Suseno bilang, tujuan dari Laporan Keberlanjutan perseroan adalah untuk menerapkan keberlanjutan perusahaan di masa depan yang tidak hanya mementingkan keuntungan yang dihasilkan perusahaan, tetapi juga komitmen perusahaan dalam program pemberdayaan masyarakat.

“Pengelolaan lingkungan yang baik untuk mencegah kerusakan lingkungan, pemberdayaan sumber daya manusia dengan mengadopsi praktik-praktik hak asasi manusia yang baik dan keselamatan kerja bagi semua karyawan,” imbuhnya.

Di lantai bursa, saham BRMS naik 2,68% ke level harga Rp115 per lembar pada akhir sesi perdagangan Jumat, 3 Desember 2021. Dalam sehari, BRMS bergerak pada rentang harga Rp111 – Rp116 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp13,59 triliun.