Bumi Serpong Damai Masih Godok Pengembangan TOD

JAKARTA – Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tengah menggodok rencana pembangunan hunian berkonsep transit oriented development (TOD) di BSD City, Tangerang.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan perusahaan belum bisa memastikan kapan proyek tersebut akan mulai berjalan. Pasalnya, saat ini perseroan masih dalam pematangan konsep sekaligus pembentukan joint venture (JV) bersama Mitbana Pte Ltd.

“Saat ini progresnya masih dalam tahapan pembicaraan pembentukan JV untuk detil konsep, kebutuhan investasi, dan rencana pengembangan,” kata Hermawan di Jakarta, Senin, 14 September 2020.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

Menurut rencana, pengembangan TOD dilakukan pada lahan di BSD City seluas 100 hektare (ha). Konsep ini akan mencakup beberapa hal meliputi rumah tinggal, properti komersial, fasilitas pendukung terkait, serta fasilitas transportasi publik yang terintegrasi.

Hermawan berharap melalui pengembangan proyek TOD tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan penguhi kawasan hunian itu. Proyek ini juga diharapkan bisa menjadi prototype untuk pengembangan TOD lainnya.

Perusahaan Grup Sinar Mas ini telah mengumumkan kerja sama dengan perusahaan patungan antara Surbana Jurong dan Mitsubishi Corporation tersebut pada 13 September kemarin. Kerja sama ini juga melanjutkan kolaborasi yang telah terjalin antara perseroan dengan ketiga perusahaan itu.

Sebelumnya, kerja sama dengan Mitsubishi dilakukan melalui pengembangan proyek residensial. Proyek itu adalah The Zora. Pengembangan proyek itu menggunakan teknologi rumah pintar (smart home) yang dipasok oleh Mitsubishi.

Sementara itu, induk usaha BSDE yakni Sinar Mas Land juga telah menggandeng Surbana Jurong untuk membangun sebuah kawasan berbasis eco-digital seluas 62 ha di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.