BUMN Bangun Pabrik Amonium Nitrat, Sepenting Apa?
- Diketahui Amonium nitrat merupakan bahan baku utama dalam produksi bahan peledak. Selain itu, amonium nitrat juga merupakan bahan baku penting untuk pupuk NPK berbasis nitrat dan asam nitrat.
BUMN
BONTANG - Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik Amonium Nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) pada Kamis 29 Februari 2024. Pabrik ini merupakan sinergi antara PT Pupuk Kalimantan Timur dan Dahana di Bontang, Kalimantan Timur.
Amonium nitrat, sebagai bahan baku utama dalam produksi bahan peledak, memiliki peran sentral dalam industri bahan peledak, sektor pertambangan, konstruksi, dan produksi pupuk NPK berbasis nitrat dan asam nitrat.
Permintaan yang terus meningkat dari sektor-sektor ini menyoroti betapa strategisnya jaminan pasokan amonium nitrat yang konsisten dan aman.
Industri bahan peledak sangat bergantung pada ketersediaan amonium nitrat untuk menyokong kegiatan pertambangan dan konstruksi.
Penggunaan amonium nitrat sebagai bahan baku dalam pupuk NPK juga memperkuat perannya dalam mendukung sektor pertanian dengan menyediakan unsur hara yang esensial bagi tanaman.
Oleh karena itu, kelancaran pasokan amonium nitrat memiliki dampak yang luas, tidak hanya pada industri bahan peledak, tetapi juga pada sektor-sektor vital lainnya.
Proyek strategis ini diproyeksikan dapat untuk mengurangi impor amonium nitrat sebesar 21%. Meski pabrik baru mampu mengekang 8% dari total impor, langkah ini tetap dianggap sebagai tonggak penting yang akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor sebesar 13%.
Pemerintah menunjukkan optimisme tinggi terkait dampak positif yang akan dihasilkan oleh proyek ini, khususnya terhadap produktivitas sektor pertanian dan kemandirian dalam industri pupuk.
“Saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai upaya keras pembangunan Industri Amonium Nitrat ini." ungkap Jokowi, dilansir kabarbumn.com, Jumat, 1 Maret 2024.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti pentingnya transformasi perusahaan pupuk menjadi entitas petrokimia yang terintegrasi dengan Pertamina.
Investasi sebesar Rp1.2 triliun dalam proyek ini diharapkan tidak hanya mendukung hilirisasi industri pupuk, tetapi juga meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
- Laba Bersih Pertamina Geothermal Naik 28,47 Persen jadi Rp2,52 T
- Kurikulum Merdeka: Proses Belajar Relevan, Lapangan Pekerjaan Lebih Dekat
- Pertamina Tahan Lagi Harga BBM Nonsubsidi Per 1 Maret 2024
"Lebih berdikari dan investasi yang telah ditanamkan sebesar Rp1.2Triliun itu tidak sia-sia. Saya minta ekspansi ini diteruskan, sehingga substitusi barang-barang impor itu bisa kita lanjutkan,” ujar Jokowi.
Pabrik ini digadang memiliki kapasitas 75.000 metrik ton per tahun dan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pertanian namun memenuhi kebutuhan dalam industri pertahanan, pertambangan, konstruksi, dan pemurnian logam mineral di smelter.
Proyek ini diharapkan dapat memenuhi sekitar 12 persen dari permintaan amonium nitrat dalam negeri yang diproyeksikan mencapai 580.000 ton pada 2024.
Inisiatif ini tidak hanya mengatasi kebutuhan domestik tetapi juga mendukung strategi Kementerian BUMN untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
- Laba Bersih Pertamina Geothermal Naik 28,47 Persen jadi Rp2,52 T
- Kurikulum Merdeka: Proses Belajar Relevan, Lapangan Pekerjaan Lebih Dekat
- Pertamina Tahan Lagi Harga BBM Nonsubsidi Per 1 Maret 2024
Pabrik ini, dengan kapasitas produksi 75.000 metrik ton amonium nitrat dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun, diharapkan menjadi substitusi impor, meningkatkan kemandirian dalam negeri, serta memperkuat industri petrokimia dan pertahanan nasional.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan untuk meningkatkan produksi pupuk secara lokal. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan impor, tetapi juga menciptakan pondasi yang lebih kuat untuk mendukung kemandirian dalam industri pupuk.
Hal ini tidak hanya menjadi langkah strategis untuk memitigasi risiko ketidakstabilan pasokan global, tetapi juga merangsang pertumbuhan sektor pertanian domestik.
Kebijakan ini selaras dengan visi pemerintah untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian nasional dan memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan.