Gerbang Tol Pekanbaru proyek konstruksi PT Hutama Karya (Persero).
Industri

BUMN Hutama Karya Raih Kontrak Baru Senilai Rp6,27 Triliun per Semester I-2021

  • PT Hutama Karya (Persero) mengantongi kontrak baru sebesar Rp6,27 triliun hingga semester I-2021.
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Perusahaan pelat merah PT Hutama Karya (Persero) mengantongi kontrak baru sebesar Rp6,27 triliun hingga semester I-2021.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan sebagian besar perolehan kontrak baru disumbang oleh proyek jalan dan jembatan, EPC, serta prasarana perhubungan.

“Kami memastikan realisasi ini masih sesuai dengan rencana tahunan yang telah ditetapkan untuk 2021. Sepanjang tahun ini, perusahaan masih fokus menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I, serta proyek strategis nasional lainnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 14 September 2021.

Sementara itu, dalam rangka memenuhi porsi ekuitas dalam mempercepat pembangunan Trans Sumatra, perseroan telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahap I Tahun Anggaran 2021 senilai Rp6,2 triliun pada akhir Agustus 2021.

Rinciannya, alokasi digunakan untuk percepatan pembangunan tol ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp3,092 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp2,702 triliun, dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp 414 miliar.

Nantinya, keberadaan JTTS sendiri diklaim tidak hanya mempersingkat jarak tempuh antardaerah di Sumatra, tetapi juga menurunkan biaya transportasi barangatau manusia rata-rata sebesar 24,22%.

PMN Tahap II dan III

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo  mengungkapkan perusahaan juga sedang mengusulkan PMN Tahap II dan III tahun ini sebesar Rp19 triliun. Dana tersebut rencananyanya akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di delapan ruas JTTS.

Kedelapan ruas tol tersebut antara lain ruas Medan-Binjai, ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan, ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi- Parapat, ruas Sp. Indralaya-Muara Enim, ruas Kisaran-Indrapura, ruas Sigli-Banda Aceh dan ruas Pekanbaru-Pangkalan.

Hingga saat ini, progres masing-masing ruas tersebut yakni Tol Sigli Banda-Aceh (74 Km) sebesar 71%, Tol Kisaran-Indrapura (48 Km) sebesar 24%, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi--Parapat (143 Km) sebesar 60%, Tol Sp. Indralaya-Muara Enim (121 Km) sebesar 33%, Tol Padang-Sicincin (36 Km) sebesar 44%, Tol Pekanbaru-Pangkalan (64 Km) sebesar 62%, Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 Km) sebesar 81% dan Tol Binjai Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan (58 Km) 38%.

"Untuk menyelesaikan target pembangunan khususnya di tahap I yang terdiri dari 8 ruas jalan tol, sebelumnya perusahaan telah melakukan berbagai alternatif pendanaan melalui creative financing mulai dari pendanaan perbankan nasional hingga penerbitan obligasi,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Seluruh PMN yang diterima perusahaan telah menghasilkan JTTS yang beroperasi hingga kurang lebih 531 kilometer.