<p>Gedung BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) / Wika.co.id</p>
Industri

BUMN Karya: Duh&#8230; Pendapatan Anjlok Bikin Laba WIKA Q3-2020 Terjungkal 96 Persen

  • Hal ini sejalan dengan anjloknya pendapatan perseroan sebesar 43,28% menjadi Rp18,3 triliun pada periode tersebut, dibandingkan tahun sebelumnya Rp26,2 triliun.

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp50,19 miliar pada kuartal III tahun 2020. Jumlah tersebut terjun bebas 96,29% dari periode yang sama tahun 2019 yang masih dapat meraup keutungan mencapai Rp1,35 triliun.

Hal ini sejalan dengan anjloknya pendapatan perseroan sebesar 43,28% menjadi Rp10,3 triliun pada periode tersebut, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp18,2 triliun.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito masih mengapresiasi atas torehan kinerja operasional dan finansial perseroan yang berada pada level positive territory di tengah kondisi pandemi.

Pasalnya, sepanjang sembilan bulan pertama 2020, WIKA mampu mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp141 miliar yang didukung oleh penjualan sebesar Rp10,38 triliun.

Gedung PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) / Wika.co.id
Optimistis Bangkit 2021

Lebih dari itu, Agung percaya WIKA akan segera bangkit. Sebagai modal utama untuk menjaga kapasitas perseroan, pihaknya juga telah mengambil kebijakan untuk mempertahankan 100% sumber daya manusianya.

“Kita berharap di tahun 2021, pandemi bisa segera teratasi dan WIKA siap untuk kembali tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis 29 Oktober 2020.

Hingga September 2020, WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,84 triliun. Daftar proyek yang baru saja diraih termasuk proyek irigasi rawa untuk pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah dan Pembangunan Pompa Air Ancol Sentiong untuk penanggulangan banjir di Kawasan Sentiong.

Bahkan, lanjut Agung, eksistensi WIKA di luar negeri semakin diakui. Terutama setelah berhasil mendapatkan proyek Multi Purpose Sport Complex di Kepulauan Solomon untuk turnamen antar negara Pasifik 2023.

“Saat ini pun, WIKA tengah mengikuti proses tender untuk proyek-proyek nasional maupun internasional dengan nilai total sekitar Rp20 triliun-Rp23 triliun,” lanjutnya.

Per 30 September 2020, total aset WIKA mencapai Rp61,43 triliun, turun dari akhir 2019 senilai Rp62,1 triliun. Sedangkan, liabilitas Rp45,2 triliun dan ekuitas Rp16,16 triliun.

Pada perdagangan Selasa, 27 Oktober 2020, saham WIKA ditutup turun 0,82% sebesar 10 poin ke level Rp1.205 per lembar. Kapitalisasi pasar saham WIKA mencapai Rp10,8 triliun dengan imbal hasil negatif 36,18% dalam setahun terakhir. (SKO)