BUMN Kliring Berjangka Indonesia Catat Kinerja Positif Sepanjang 2020
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI merilis laporan keuangan tahun 2020. Pendapatan serta laba bersih perseroan mengalami peningkatan selama pandemi tahun lalu.
Finansial &Teknologi
JAKARTA – PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI merilis laporan keuangan tahun 2020. Pendapatan serta laba bersih perseroan mengalami peningkatan selama pandemi tahun lalu.
Perusahaan pelat merah ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31,98% year-on-year (yoy) dari Rp50,3 miliar menjadi Rp66,4 miliar. Dari sisi pendapatan operasional, sepanjang tahun 2020, KBI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp154 miliar atau meningkat 36,9% dibandingkan tahun 2019 yaitu Rp112 miliar.
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan kinerja positif ini merupakan hasil dari langkah transformasi dan inovasi yang dilakukan perseroan. Sepanjang 2020, pihaknya melalui berbagai upaya strategis, baik transformasi maupun inovasi dalam menghadapi pandemi COVID-19.
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India
“Sejak awal COVID-19 melanda Indonesia, KBI langsung melakukan berbagai upaya transformasi dan inovasi, yang tentunya tidak hanya untuk menjaga kelangsungan bisnis semata, namun juga dalam upaya untuk mendorong kinerja untuk terus tumbuh positif,” ujarnya di Jakarta, Senin, 28 Juni 2021.
Pertumbuhan kinerja yang dicatatkan perseroan ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja dari tiga pilar bisnisnya. Di antaranya Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan, serta Pusat Registrasi Resi Gudang.
Pada Perdagangan Berjangka Komoditi, sepanjang 2020 volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta yang dikliringkan di KBI mencapai 9.446.122,4 Lot. Ini terdiri dari volume transaksi Kontrak Sistem Perdagangan Alternatif sebesar 7.767.855,4 Lot, dan Kontrak Primer sebesar 1.678.267 Lot.
Untuk Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan di Bursa Berjangka Jakarta yang dikliringkan di KBI, sepanjang tahun 2020 telah terjadi transaksi mencapai 12.209 Lot dengan nilai US$1,03 miliar. Pada periode yang sama, Sistem Resi Gudang, KBI telah melakukan registrasi atas 427 RG, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp93,6 miliar.
Fajar menambahkan, pencapaian positif yang berhasil dicatatkan perseroan selama pendemi ini tentunya memberikan optimisme untuk mendapatkan kinerja yang positif pada 2021.
“Selanjutnya, di tahun 2021 ini, berbagai inisiasi bisnis baru juga tengah dalam persiapan, seperti peran KBI sebagai Lembaga Kliring Pasar Fisik Emas Digital serta Lembaga Kliring Berjangka di Perdagangan Aset Kripto,” imbuhnya. (LRD)