<p>Gedung Krakatau Steel di kawasan Gatot Subroto Kuningan. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

BUMN Krakatau Steel Berhasil Tekan Kerugian Tajam, Kini Tersisa Rp408,9 Miliar

  • Kinerja produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) masih tertekan sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Pandemi COVID-19 membuat perusahaan yang dikomandoi Silmy Karim sebagai direktur utama ini harus kehilangan sebagian sumber pendapatannya.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Kinerja produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) masih tertekan sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Pandemi COVID-19 membuat perusahaan yang dikomandoi Silmy Karim sebagai direktur utama ini harus kehilangan sebagian sumber pendapatannya.

Hasilnya, KRAS pun hanya mampu mengumpulkan pendatan US$938,79 juta atau setara Rp14 triliun (Kurs Rp14.918 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal III-2020. Nilai ini susut dibanding periode yang sama tahun lalu US$1,05 miliar setara Rp15,71 triliun.

Penjualan produk baja masih menjadi kontributor terbesar pendapatan perseroan dengan porsi 83,55% atau US$784,36 juta. Nilai itu juga turun 12,82% dibandingkan dengan pendapatan penjualan produk baja kuartal III-2019 yang mencapai US$899,69 juta.

Sementara penurunan pendapatan terbesar terjadi pada segmen properti dan perhotelan yang anjlok 40,83% dari US$30,57 juta menjadi US$18,09 juta. Disusul segmen rekayasa dan konstruksi yang amblas 35,43% dari US$40,95 juta menjadi hanya US$26,44 juta.

Beruntung pada periode yang sama perusahaan juga berhasil menipiskan beban pokok pendapatan sebesar 16,97% dari sebelumnya US$995,35 juta menjadi hanya US$826,43 juta. Dengan penurunan beban pokok ini, laba bruto perusahaan berhasil terkerek naik 94,67% menjadi US$112,36 juta dari sebelumnya US$57,72 juta.

Namun sayangnya, beban penjualan dan biaya lain-lain yang tinggi membuat perusahaan tetap membukukan rugi bersih pada periode ini. Meski rugi itu menyusut 87,07% menjadi hanya US$27,39 atau Rp408,69 miliar dari sebelumnya US$211,91 juta atau Rp3,16 triliun.

Dari segi likuiditas, perusahaan pelat merah yang baru saja menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun ini masih memiliki nilai kas dan setara kas Rp99,7 juta. Sedang secara keseluruhan, total aset perseroan mencapai US$3,22 miliar.

Dari pos neraca keuangan, Kraktau Steel tercatat memiliki total liablitas senilai US$2,81 miliar. Sementara ekuitasnya hanya US$412,78 juta.

Pada perdagangan Selasa, 1 Desember 2020, saham ditutup menguat 14 poin atau 3,4% ke level Rp426 per lembar. Kapitalisasi pasar untuk KRAS sejauh ini masih di level Rp8,24 triliun. (SKO)