Korporasi

Bukan Buyback, BUMN PPA Resmi Ambil Alih Saham Negara di Indosat Rp2,23 Triliun

  • Bukan buyback seperti janji Presiden Joko Widodo saat kampanye, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA resmi mengambil alih 14,29% saham pemerintah di PT Indosat Tbk (ISAT).

Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Bukan buyback seperti janji Presiden Joko Widodo saat kampanye, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA resmi mengambil alih 14,29% saham pemerintah di PT Indosat Tbk (ISAT). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PPA mengambil alih saham seri B senilai Rp2,23 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), saham yang diambil alih PPA merupakan saham seri B berjumlah 776,62 juta lembar.

Ambil alih ini dilakukan dengan transaksi per saham sebesar Rp2.875 per lembar saham. Harga seri B yang diambil alih PPA itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan posisi harga saham ISAT di bursa yang mencapai Rp6.525 pada penutupan perdagangan Rabu, 16 Juni 2021.

Ambil alih saham ISAT ini mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 51 tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Modal Saham Perusahaan Perseroan PT PPA.

“Tanggal transaksi dan pemberitahuan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terjadi tanggal 8 Juni 2021,” kata Asisten Deputi Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media YB Priyatmo Hadi dalam keterbukaan informasi, Rabu, 16 Juni 2021.

Sementara itu, Ooredoo Asia Pte Ltd masih tercatat sebagai pengendali ISAT dengan kepemilikan 3,53 miliar saham atau setara 65%. Dengan kepemilikan PPA sebesar 14,29%, sisa 20,71% saham ISAT dikuasai oleh investor publik di bursa.

Sebelum dikuasai Ooredoo, ISAT merupakan perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki pemerintah Indonesia. Pemerintah memutuskan untuk divestasi perusahaan telekomunikasi itu pada 2002 dengan harga US$43,6 juta. (RCS)