Photo by Ivan Samkov: https://www.pexels.com/photo/baby-boy-sitting-on-floor-with-tongue-out-8504293/
Rumah & Keluarga

Bunda, Ini Rekomendasi Cara Hentikan Diare pada Bayi

  • Orang dewasa yang terkena diare mungkin akan mudah penanganannya. Namun jika bayi yang mengalaminya bagaimana cara menanganinya?
Rumah & Keluarga
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

JAKARTA - Diare merupakan masalah pencernaan yang umum yang ditandai tinja encer dan meningkatnya frekuensi buang air. Penyakit ini umumnya akan hilang dalam 1 atau 2 hari. Namun, jika masalah berlanjut melebihi waktu tersebut, bisa jadi merupakan pertanda masalah yang lebih serius. 

Melansir Hopkins Medicine, diare dapat bersifat akut yang berlangsung singkat akibat dari infeksi bakteri atau virus, atau kronis yang berlangsung berminggu-minggu dan terkait dengan masalah kesehatan mendasar seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, celiac, atau infeksi kronis seperti parasit.

Orang dewasa yang terkena diare mungkin akan mudah penanganannya. Namun jika bayi yang mengalaminya bagaimana cara menanganinya?

Menurut situs Dr. Axe, bayi rentan terhadap dehidrasi yang dapat terjadi bersamaan dengan diare, karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Sekitar 3 persen bayi memiliki alergi terhadap protein susu, termasuk yang terdapat dalam susu formula atau ASI yang mengandung produk susu karena asupan dari sang ibu. Gejala alergi protein susu meliputi muntah, ruam, dan diare. 

Penggunaan obat antidiare dewasa tidak dianjurkan untuk bayi atau anak kecil. Sebagai gantinya, tindakan yang dianjurkan meliputi memberikan lebih banyak cairan, memberikan sumber elektrolit, menyediakan makanan probiotik, dan merawat iritasi kulit dengan waslap dan penghalang kelembapan. 

Perlu diingat dalam memberikan asupan cairan, jangan memberikan minuman manis karena minuman manis dipercaya dapat memperburuk gejala diare.

Pemberian asupan makanan probiotik sendiri dimaksudkan agar meningkatkan bakteri sehat di saluran pencernaan yang berguna untuk mengurangi berbagai bentuk gangguan pencernaan. Asupan probiotik tersebut dapat ditemukan di makanan seperti kefir, yogurt, dan sayuran.

Jika diare tidak membaik dalam satu hingga tiga hari, disarankan untuk menghubungi dokter guna mengurangi kemungkinan masalah kesehatan lain, seperti infeksi usus atau jamur.