Buntut Kasus Pembobolan Nasabah Jenius, Bank BTPN Klaim Telah Tingkatkan Keamanan Digital
- JAKARTA – Usai kabar pembobolan data nasabah, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keamanan digital di platform Jenius. Dalam meni
Industri
JAKARTA – Usai kabar pembobolan data nasabah, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keamanan digital di platform Jenius. Dalam menindaklanjuti hal ini, BTPN bahkan melakukan perombakan pada platform Jenius melalui peluncuran Jenius.3.0
Wakil Direktur Bank BTPN Darmadi Sutanto mengatakan generasi terbaru dari Jenius itu telah meningkatkan aspek keamanan digital. Dirinya pun optimistis layanan perbankan digital milik Bank BTPN itu dapat bersaing dengan platform serupa dari bank lain dalam lima tahun ke depan.
“Kami mengembangkan infrastruktur yang kompetitif dalam lima tahun ke depan, kita akan terus memperbaiki. Dan security digital, aspek ini solusinya harus mumpuni yang terus kami tingkatian,” ucap Darmadi dalam paparan publik virtual, Jumat, 10 September 2021.
- Pandan Wangi dan Cengkih Jadi Nanospray Penyembuh Luka
- Diterjang Gelombang e-Commerce, Ramayana Pede dengan Penjualan Offline
- Baru IPO, RS Grha Kedoya Mau Dicaplok Omni Hospitals (SAME) Milik Grup Emtek
Seperti diketahui, Bank BTPN sebelumnya menerima panggilan polisi lantaran seorang nasabah bernama Wirawan A Candra mengklaim ada pembobolan data dan akun platform Jenius-nya.
Buntut dari aduan ini, perseroan memenuhi panggilan dari kepolisian sebagai bentuk komitmen dalam membantu nasabah serta kepolisian melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terhadap pelaku penipuan.
Kasus dugaan pembobolan rekening ini muncul ketika nasabah Jenius bernama Wirawan A Candra menceritakan kasus kehilangan uang senilai Rp241,85 juta di akun Facebook pada Kamis (22/7).
Kronologinya, korban diduga tertipu lewat modus panggilan melalui nomor WhatsApp +1(225) 240-1221 yang mengaku sebagai call center Jenius. Pelaku meminta korban mengisi formulir pada situs jeniusbtpn.com untuk menyesuaikan tarif Feesible.
Sejak itu, korban menyadari telah terjadi transfer puluhan juta rupiah ke rekening milik Nur Baithirifka Kurniawati dan ratusan juta rupiah ke rekening sesama Jenius BTPN milik Sri Restuti Wulandari.