Massa yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON)melakukan aksi damai dikawasan Jl Medan Merdeka. Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan di antaranya meminta pemerintah untuk melegalkan ojek daring dan menuntut revisi serta penambahan Pasal Permenkominfo No 1 Tahun 2012 tentang layanan tarif pos komersial untuk mitra ojek daring dan kurir di Indonesia lebih rinci. Kamis 29 Agustus 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Buntut Pernyataan Bahlil Soal Subsidi BBM, Ojol Siap Demo Besar-besaran

  • Ketua Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Igun Wicaksono menegaskan, ribuan ojol akan siap melakukan aksi besar-besaran di Kementerian ESDM. Hal ini buntut dari tidak diperbolehkannya ojek online mengonsumsi Pertalite atau BBM subsidi.

Transportasi dan Logistik

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali menggulirkan kontroversi setelah memberikan sinyal bahwa pengemudi ojek online atau ojol tidak termasuk kriteria konsumen yang menerima Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Ketua Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Igun Wicaksono menegaskan, ribuan ojol akan siap melakukan aksi besar-besaran di Kementerian ESDM. Hal ini buntut dari tidak diperbolehkannya ojek online menggunakan Pertalite atau BBM subsidi.

"Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia untuk memprotes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini," katanya kepada TrenAsia.com pada Kamis, 28 November 2024.

Igun menyebut, blunder yang dikeluarkan Bahlil tidak dapat diterima. Bahlil dinilai secara sepihak memutuskan ojol tidak masuk sebagai penerima BBM bersubsidi karena bukan angkutan publik.

Ojol Kejar Legalitas

Igun mengungkapkan, sudah sejak tahun 2018 ojek online mendesak pemerintah untuk mendorong inisiatif kepada DPR RI agar legalitas ojol sebagai salah satu angkutan publik dapat direalisasikan. 

Termasuk mendorong agar Presiden RI Prabowo Subianto dapat mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)legalitas ojol agar dapat menjadi angkutan publik, namun nyatanya pemerintah tidak juga dapat memberikan legalitas tersebut.

Ia menagih janji pemerintah terutama di bawah naungan presiden Prabowo yang akan menyejahterakan ojol namun dengan pernyataan Bahlil membuat para ojek online ini meradang.

"Ojol ini penghasilan tidak seberapa bahkan sudah menjadi sapi perah dari perusahaan aplikasi malah akan diperas lagi oleh pemerintah, dimana hati nurani Menteri ESDM Bahlil kepada rakyat kecil yang berprofesi sebagai ojol,"Tegasnya.

Untuk itu Igun menantang Menteri ESDM ini turun ke lapangan dan melihat langsung realita yang ada. Bahkan menurutnya mitra ojek online terkadang untuk mengisi bensin subsidi harus menukar dengan rasa lapar dijalanan agar sepeda motornya tetap bisa beroperasi.

Dampak lainnya kata Igun, jika subsidi BBM bagi ojol dibatasi atau dicabut maka inflasi akan melonjak, karena dengan jumlah 4 juta ojol di seluruh Indonesia, 60-70% menjalankan profesi sebagai pengiriman barang atau kurir.

Para ojol akan melakukan tuntutan ke perusahaan aplikasi hingga pemerintah untuk revisi biaya jasa ojol. Sehingga para penikmat ojek online juga harus merasakan kerugian yang sama dengan para mitra ojol. 

"Bahlil harus berhitung juga mengenai hal ini, jangan main asal cabut atau batasi BBM subsidi bagi ojol hanya karena nopol plat hitam bukan kuning seperti angkutan umum," lanjutnya.

Sebelumnya,  Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggulirkan opsi bahwa ojek online tidak masuk ke dalam kriteria penerima BBM subsidi. Hal ini seiring dengan perubahan mekanisme penyaluran BBM bersubsidi yang sedang digodok tim yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Bahlil ditunjuk sebagai ketua tim tersebut.

Bahlil membocorkan salah satu kriteria kendaraan yang berhak membeli BBM bersubsidi adalah kendaraan pelat kuning, dalam hal ini angkutan umum dan angkutan barang. Tujuannya agar tarif transportasi publik tidak ikut terdampak.

"(Ojol) Enggak (dapat), ojek dia kan pakai untuk usaha. Lho iya dong, masa usaha disubsidi?" tegas Bahlil saat ditemui di kediamannya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Rabu, 27 November 2024.