Buntut Tindak Keras Aksi Password Sharing, Pelanggan Baru Netflix Melonjak 8,76 Juta Hingga Kuartal III
- Raksasa streaming Netflix melaporkan peningkatan pelanggan baru 8,76 juta pada kuartal ketiga. Lonjakan ini disebut perusahaan karena mulai berlakunya tindakan keras untuk aksi password sharing.
Dunia
JAKARTA - Raksasa streaming Netflix melaporkan peningkatan pelanggan baru 8,76 juta pada kuartal ketiga. Lonjakan ini disebut perusahaan karena mulai berlakunya tindakan keras untuk aksi password sharing.
Untuk diketahui, per April 2023 Netflix telah melarang berbagi kata sandi atau password. Artinya pengguna yang secara luas membagikan password atau kata sandi Netflix bersama teman-teman mereka tetap harus membayar biaya langganan.
Dikutip TrenAsia.com dari laman Investopedia pada 19 Oktober 2023, jumlah pelanggan Netflix tumbuh sebesar 10,8% year on year (yoy) menjadi 247 juta setelah menambah 5,9 juta pelanggan global pada kuartal kedua.
Kuartal kedua adalah periode pertama Netflix memberlakukan peraturan keras perusahaan terhadap password sharing dan opsi sharing berbayar yang baru.
- Unik! Adobe Buat Dress Berteknologi Tinggi Bisa Berubah Motif Secara Cepat dengan Sebuah Tombol
- Bank DKI dan BPKD Luncurkan Transformasi Layanan Perbendaharaan Daerah
- Akuisisi Semen Grobogan, Indocement Perkuat Posisi di Jawa Tengah
Dalam surat pemegang saham kuartal kedua, perusahaan mengatakan bahwa mereka memproyeksikan manfaat pendapatan dari kebijakan baru ini akan terus meningkat setidaknya hingga kuartal keempat.
Selain ketentuan password sharing, Netflix juga mulai meluncurkan layanan dengan iklan per 3 November tahun lalu.
Layanan dengan iklan ini dibandrol dengan harga US$6,99 atau setara Rp107 ribu per bulan. Layanan ini tidak disertai fitur untuk mengunduh film atau serial TV. Iklan berdurasi 15 atau 30 detik dan akan diputar sebelum dan selama konten Netflix.
Manajemen Netflix menyebut mengatakan penerapan rencana iklan ini akan terus dikembangkan.
“Penerapan rencana iklan kami terus berkembang. Dengan keanggotaan paket iklan meningkat hampir 70% kuartal ke kuartal. Dan rata-rata 30% pendaftaran di negara-negara iklan kami mengikuti rencana iklan kami, dengan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan skala bisnis ini,” papar mereka.
Perusahaan juga perlahan mulai beralih ke paket layanan yang didukung iklan dan telah menghapuskan langganan bebas iklan termurah di AS dan negara lain di seluruh dunia.
Langkah selanjutnya yang akan mereka ambil adalah rencana menaikkan harga sisa opsi bebas iklan setelah berakhirnya aksi mogok Writers Guild of America (WGA).
Arah yang diambil Netflix ini tentu tidak membuat pelanggan senang. Survei yang dilakukan CivicScience baru-baru ini menunjukkan bahwa 39% responden mengatakan mereka akan membatalkan langganan Netflix jika benar harga layanan akan dinaikkan.
Saham Netflix diperdagangkan hanya sekitar US$700 atau setara Rp11,09 juta (rate Rp15.851) pada tahun 2021 sebelum jatuh di bawah US$200 atau setara Rp3,17 juta pada awal tahun 2022. Namun setelah itu, saham layanan straming asal California ini berangsur pulih meski mereka harus kehilangan sebagian laba di akhir musim panas dan awal musim gugur.
Sementara itu, saham Netflix sudah mulai menanjak naik hingga menyentuh angka 42% dari tahun lalu hingga 18 Oktober kemarin.