Bursa Kripto Binance Mendominasi Setelah FTX Alami Kebangkrutan
- Bangkrutnya bursa kripto yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried ini memperluas kesempatan bagi para pesaingnya untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan mendominasi pangsa pasar pegiat kripto agar melakukan transaksi melalui bursa yang dimilikinya.
Nasional
JAKARTA - Platform jual-beli atau bursa kripto terbesar kedua di dunia, FTX sebelumnya dikabarkan mengalami kebangkrutan.
Kabar kebangkrutan itu kencang beredar setelah pihak FTX mengajukan permohonan bangkrut pada Jum’at 11 November 2022 lalu.
Bangkrutnya bursa kripto yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried ini memperluas kesempatan bagi para pesaingnya untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan mendominasi pangsa pasar pegiat kripto agar melakukan transaksi melalui bursa yang dimilikinya.
Misalnya Binance, bursa kripto yang didirikan oleh Changpeng Zhao itu kini pada akhirnya mendominasi lanskap bisnis pertukaran atau jual-beli kripto setelah petinggi FTX resmi mengumumkan kabar soal kebangkrutan yang dialami perusahaan.
Menurut data Cryptocompare, Binance kini telah menjelma menjadi bursa kripto terbesar di dunia saat ini. Hal itu dapat dilihat dari jumlah volume trading yang berlangsung di Binance sepanjang 2022 per tanggal 11 November sebesar US$4.621 miliar atau setara Rp75,51 kuadriliun (Kurs Rp15.692 per dolar AS).
- Cara Ampuh Mencegah Lifestyle Creep Gara-Gara Gaji Naik
- Lakukan PHK Massal, Segini Beban Gaji Karyawan GoTo!
- Sah! Upah Minimum 2023 Naik Tidak Lebih dari 10 Persen
Dalam jajaran bursa kripto besar lainnya, terdapat beberapa nama yang perlahan mulai mengikuti Binance. Mereka di antaranya adalah bursa OKX, Coinbase, Huobi, dan Upbit dengan jumlah volume trading masing-masing sebesar Rp12,2 kuadriliun, Rp11,66 kuadrilun, Rp6,34 kuardriliun, Rp6,19 kuadriliun sepanjang 2022.
Sementara itu, Binance sendiri saat ini secara terbuka menyampaikan kalau pihaknya telah menyiapkan dana pemulihan yang rencananya akan diberikan kepada perusahaan kripto lainnya yang mengalami krisis likuiditas.
“Untuk mengurangi efek negatif FTX lebih lanjut, Binance membentuk dana pemulihan industri, untuk membantu proyek-proyek yang kuat, tetapi dalam krisis likuiditas. Detail lebih lanjut akan segera hadir. Sementara itu, silakan hubungi Binance Labs jika Anda merasa memenuhi syarat,” cuit Changpeng Zhao melalui akun twitter resminya.