Buruh Mogok Kerja, CEO General Motor Frustrasi
- Tawaran dari GM mencakup kenaikan gaji hingga 21%, peningkatan keamanan kerja, dan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pekerja
Industri
DETROIT - CEO General Motors (GM), Mary Barra, mengungkapkan rasa frustrasinya terkait aksi mogok kerja besar-besaran yang melibatkan pekerja otomotif yang telah menyasar pabrik-pabrik GM di Detroit. Barra menyebut bahwa perusahaan memiliki tawaran yang sangat menarik untuk serikat pekerja, tetapi kesepakatan antara kedua pihak terus mengalami kebuntuan.
Dilansir dari CNN Internasional, Senin, 18 September 2023, tawaran dari GM mencakup kenaikan gaji hingga 21%, peningkatan keamanan kerja, dan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pekerja. Namun, para pemimpin serikat pekerja menegaskan bahwa tuntutan mereka harus diakomodasi dengan cara yang lebih adil seiring dengan keuntungan perusahaan yang baru-baru ini mencetak rekor.
Barra juga menegaskan bahwa tuntutan dari serikat pekerja harus realistis dan seimbang dengan kondisi ekonomi saat ini. Pihak GM menyampaikan bahwa mereka berkomitmen untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak, termasuk pekerja, pemegang saham, dan konsumen GM.
- Terbukti Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Perlu Strategi Kembangkan Warung
- Taiwan Desak China Hentikan Aktivitas Militer di Dekat Pulau
- Dalami Kasus Korupsi LNG, KPK Panggil Eks Direktur Gas Pertamina
Pemogokan ini bukan hanya melibatkan General Motors, tetapi juga menargetkan Ford dan Stellantis. Aksi ini merupakan peristiwa bersejarah, kali pertama dalam sejarah Serikat Pekerja Otomotif Amerika (United Auto Workers - UAW) melakukan pemogokan terhadap ketiga produsen mobil secara bersamaan.
“Perwakilan perusahaan siap untuk berundin dan kami membutuhkan kepemimpinan UAW untuk kembali ke meja perundingan sehingga dapat menyelesaikan masalah ini dan membuat orang-orang kembali bekerja.” ungkap Barra.
Jika kesepakatan masih tetap buntu, lebih dari 145.000 anggota UAW di ketiga perusahaan tersebut kemungkinan akan melakukan mogok kerja. Hal ini berpotensi menjadi pemogokan pekerja aktif terbesar dalam sejarah Amerika, yang akan berdampak signifikan pada industri otomotif dan rantai pasokan industri.
UAW berusaha keras untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka dan memastikan kesejahteraan pekerja otomotif tetap menjadi fokus utama dalam industri yang menguntungkan ini seiring dengan keuntungan besar industri mobil.