Buset! Harga Bitcoin Diramal Meroket 382 Persen Tembus Rp3,5 Miliar
Manajer co-portofolio Amplify Transformational Data Sharing ETF Mike Venuto memprediksi harga mata uang kripto bitcoin bakal meroket tembus US$250.000 setara Rp3,5 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat) pada tiga tahun mendatang.
JAKARTA – Manajer co-portofolio Amplify Transformational Data Sharing ETF Mike Venuto memprediksi harga mata uang kripto bitcoin bakal meroket tembus US$250.000 setara Rp3,5 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat) pada tiga tahun mendatang.
Pada perdagangan Kamis, 18 Februari 2021, harga cryptocurrency bitcoin mencapai US$51.800 setara Rp729 juta mengutip data terkini dari Coin Base. Artinya, mata uang kripto bitcoin diramal bakal meroket 382% dari harga saat ini.
Kenaikan itu dengan volume nilai total transaksi bitcoin mencapai Rp1.000 triliun selama 24 jam. Sedangkan, pasokan yang beredar mencapai 18,6 miliar bitcoin.
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Nvidia Tanam Uang Rp1,4 Triliun Demi Bangun Superkomputer
- Facebook Lakukan Pengujian, Oculus VR Bakal Tak Lagi Bebas Iklan
Menurut Venuto harga bitcoin akan terus meningkat di masa mendatang lantaran mata uang kripto tersebut akan menjadi jalan utama transaksi online.
“18 bulan mendatang (harga bitcoin) akan meningkat 2 kali lipat atau lebih,” ujarnya dikutip dari laman Markets Insider.
Terpisah, CEO Uphold, JP Theriot, memprediksi pada akhir 2021, harga bitcoin akan mencapai US$85.000 setara Rp1,19 miliar.
Harga bitcoin selama seminggu penuh sejak 11 Februari 2021 memang mengalami kenaikan signifikan.
Sejak hari itu, kenaikan harga bitcoin mencapai 16,4% dari US$44,504 setara Rp626,8 juta.
Hal itu mungkin disebabkan lantaran Tesla membeli Bitcoin seharga US$1,5 miliar atau atau Rp210 triliun.
Ditambah dengan akan diberlakukannya metode pembayaran mobil listrik Tesla menggunakan mata uang kripto tersebut. (SKO)