<p>Air Force One/USAF</p>

Busyet, Buku Manual Air Force One Habiskan Rp1,3 Triliun

  • Washington-Pentagon harus mengeluarkan anggaran sebesar US$84 juta atau sekitar Rp1,3 triliun (dengan kurs Rp 15.419) untuk membuat buku manual penerbangan dan perawatan Air Force One, pesawat kepresidenan Amerika Serikat. Jumlah itu terungkap dalam pengumuman kontrak yang diberikan Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Boeing pada Rabu 15 April 2020. Menurut rilis yang dikeluarkan pentagon, manual diharapkan […]

Amirudin Zuhri

Washington-Pentagon harus mengeluarkan anggaran sebesar US$84 juta atau sekitar Rp1,3 triliun (dengan kurs Rp 15.419) untuk membuat buku manual penerbangan dan perawatan Air Force One, pesawat kepresidenan Amerika Serikat.

Jumlah itu terungkap dalam pengumuman kontrak yang diberikan Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Boeing pada Rabu 15 April 2020.

Menurut rilis yang dikeluarkan pentagon, manual diharapkan selesai pada 15 Januari 2025, tak lama setelah dua pesawat 747-8 baru yang dikenal secara resmi sebagai Boeing VC-25, dikirimkan.

Namun, manualnya memang sangat berbeda dari pesawat biasa. Menurut Defense One, manual itu akan berisi lebih dari 100.000 halaman yang menjelaskan cara memperbaiki dan menerbangkan jet elite tersebut.

Sebagai perbandingan, manual operasi untuk Boeing 747-400 adalah 964 halaman.  “Saya memperkirakan ada banyak peralatan misi spesifik yang terintegrasi ke dalam [pesawat baru]  yang dapat mempengaruhi penanganan pesawat,” kata Richard Aboulafia, Wakil Presiden untuk Analisis di perusahaan konsultan The Teal Group Virginia kepada Defense One Kamis 16 April 2020.

Presiden Amerika Donald Trump sempat menyombongkan diri dengan menyatakan berhasil menegosiasikan ulang kontrak pengadaan Air Force On dengan mendapatkan harga murah sebesar US$ 3,9 miliar untuk kedua jet itu.

Namun, faktanya biaya yang terkait dengan program tersebut melambung tinggi. Dua hanggar baru harus dibangun di Pangkalan Bersama Andrews, fasilitas militer besar di pinggiran kota Maryland, dan Angkatan Udara akan membutuhkan suku cadang dan peralatan pendukung lainnya, serta uang untuk melatih kru baru pesawat. Secara keseluruhan, itu menambah US$ 1,4 miliar untuk proyek, belum termasuk buku manual yang mahal.

Meskipun Air Force One didasarkan pada pesawat penumpang yang digunakan oleh maskapai di seluruh dunia, Airforce One memiliki sejumlah fasilitas yang mengesankan untuk mendukung tugas-tugas presiden Amerika, termasuk kantor dan ruang pertemuan, tempat tidur dan dapur, serta peralatan navigasi dan komunikasi tingkat tinggi. Pesawat juga diperkuat secara unik untuk bertahan dari gelombang pulsa elektromagnetik serangan nuklir.