<p>Gedung milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk. / Id.pinterest.com</p>
Industri

Butuh Duit Modal Kerja, Waskita Karya Incar Utang Obligasi Rp2 Triliun

  • Emiten pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan menerbitkan surat utang obligasi senilai Rp1 triliun hingga Rp2 triliun untuk kebutuhan modal kerja.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Emiten pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan menerbitkan surat utang obligasi senilai Rp1 triliun hingga Rp2 triliun untuk kebutuhan modal kerja.

SVP Corporate Secretary Waskita Ratna Ningrum mengatakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap II diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja proyek konstruksi dan investasi. Surat utang ini akan memiliki jangka waktu jatuh tempo 1-3 tahun dengan eksekusi paling lambat awal Januari 2021.

“Manajemen melihat bahwa appetite dari pasar modal untuk obligasi jangka panjang belum terlalu besar akibat pandemi COVID-19,” kata Ratna dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 26 November 2020.

Saat ini, lanjut dia, kondisi likuiditas Waskita terdampak akibat pandemi dan mundurnya beberapa pembayaran proyek dengan nilai yang cukup besar.

Namun, ada banyak proyek baru yang perseroan dapatkan tahun ini yang membutuhkan modal kerja sehingga diperlukan pendanaan dari pasar modal untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ia mengemukakan tahun ini terdapat beberapa penerimaan pembayaran proyek Waskita yang tidak dapat terealisasi seperti pembayaran LRT Palembang senilai Rp1,9 triliun. Kemudian, pembayaran proyek Jalan Tol Trans Terbanggi Besar-Kayu Agung porsi VGF Japek Selatan sebesar Rp1,7 triliun.

Jalan tol / Waskita.co.id
Kontrak Baru

Di sisi lain, kata dia, Waskita juga memperoleh cukup banyak proyek baru yang membutuhkan pendanaan modal kerja.

Per akhir Oktober, Waskita telah mencatatkan perolehan nilai kontrak baru senilai Rp15 triliun yang berasal dari proyek jalan tol, gedung, bendungan, EPC, dan irigasi.

Waskita juga akan menggunakan proceed obligasi untuk menyelesaikan 17 ruas tol di bawah anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road.

Hingga saat ini, terdapat enam ruas yang telah beroperasi penuh dan empat ruas beroperasi sebagian dan sisanya dalam proses konstruksi.

Setelah pembangunan ruas-ruas jalan tol itu selesai, Ratna menyampaikan Waskita berniat untuk segera melepas kepemilikan sahamnya guna meningkatkan kapasitas keuangan.

Pada 18 November lalu, Waskita berhasil memperoleh Rp550 miliar dari pelepasan 30% ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Ke depan, Waskita menargetkan untuk melepas 9 ruas tol lagi.

“Saat ini sudah ada investor yang berminat termasuk Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Manajemen telah beberapa kali melakukan diskusi dengan tim SWF di mana arah pembicaraannya adalah untuk divestasi jalan tol,” kata Ratna. (SKO)