Butuh Rp12 Triliun untuk Bangun AN-225 Mriya Baru
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan akan membangun jet kargo An-225 baru untuk menggantikan satu-satunya yang pernah dibangun dan hancur selama pendudukan Rusia di bandara Hostomel.
Tekno
KYIV-Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan akan membangun jet kargo An-225 baru untuk menggantikan satu-satunya yang pernah dibangun dan hancur selama pendudukan Rusia di bandara Hostomel.
Tapi Oleksandr Halunenko pilot pertama dari pesawat operasional terbesar di dunia yang dikenal dengan julukan Mriya mengatakan penggantian apa pun tidak akan pernah sama. Dia menegaskan ini akan menjadi pesawat yang sama sekali berbeda.
Halunenko sendiri membantu mendesain Mriya. Untuk satu hal, pesawat yang dikemudikannya pada penerbangan pertamanya 21 Desember 1988 sebagian besar dibangun dari sistem yang dibuat di Uni Soviet saat itu. Itu artinya di Mriya-2 mereka perlu diganti dengan sistem Eropa, Amerika atau beberapa sistem lain.
Pekan lalu, Zelensky mengumumkan niatnya untuk membangun Mriya baru selama pertemuan online dengan siswa Ukraina. Dia mengatakan butuh US$800 juta atau sekitar Rp12 triliun untuk mewujudkannya. Pihaknya telah mengajukan tawaran ke Presiden Turki untuk membangun MRIYA ke-2, tetapi sampai saat ini belum ditemukan sumber uang yang bisa digunakan.
- Laba Bersih Rumah Sakit Bundamedik Anjlok 55,29 persen, Ini Penyebabnya!
- Hati-Hati, Ini 6 Dugaan Penyebab Kasus Hepatitis Akut
- Investor Asing Cabut dari SBN hingga Tersisa 16,42%, Sri Mulyani Buka Suara
“Tapi dalam hal ini, ini bukan masalah uang, ini masalah ambisi. Kami didekati oleh Ukroboronprom, tim Antonov. Ini adalah pertanyaan tentang citra negara kami dan semua pilot profesional hebat yang tewas dalam perang ini,” katanya dikutip Sky News.
Idenya kata Zelensky adalah untuk mendedikasikan pesawat baru ini bagi para pilot Ukraina yang tewas membela negara mereka sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari 2022.
Ukroboronprom mengatakan pada 27 Februari bahwa membangun Mriya baru akan menelan biaya lebih dari US$3 miliar dan memakan waktu lima tahun. Ini tampak seperti angka besar pada saat itu. Dana tersebut akan datang dari Rusia melalui reparasi perang.
Perusahaan itu mengatakan Ukraina akan melakukan segala upaya untuk memastikan Rusia membayar pekerjaan ini karena merekalah yang menghancurkan pesawat legendaris tersebut.
Tim desain Antonov menciptakan Mriya pertama dengan mengembangkan An-124 Ruslan. Badan pesawat dan bentang sayap diperpanjang, dua mesin tambahan ditambahkan, ekstensi laras badan pesawat ditempatkan di depan dan belakang sayap, ekor ikonik dengan sirip vertikal kembar dibuat, jumlah ban roda pendarat ditingkatkan menjadi 32, dan pintu kargo belakang dihilangkan.
Ekor kembar pesawat memungkinkannya membawa beban eksternal yang besar dan berat. Selama tahun-tahun penerbangannya, Mriya mencetak sejumlah rekor dunia, termasuk bobot terbesar. Pada 11 September 2001, dengan piloting Halunenko, Mriya menerbangkan lima tank dengan berat total lebih dari 250 ton.
Pekerja keras
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Mriya beralih dari mengangkut peralatan luar angkasa menjadi jet kargo sewaan. Pesawat bekerja untuk perusahaan sipil, pemerintah dan militer. Sebelum dihancurkan, pesawat bekerja keras memberikan untuk pasokan terkait COVID, termasuk penerbangan yang membawa pasokan medis dari Jerman ke Namibia pada Juli 2021.
Salah satu misi terakhirnya adalah mengirimkan 110 ton alat uji Covid-19 dari Tianjin China ke Linz Austria pada Oktober 2021.
Berbeda dengan Ruslan, Antonov hanya memproduksi satu An-225 jadi dan satu pesawat yang belum jadi. Badan pesawat yang belum selesai itu disimpan di suatu tempat di Ukraina, tetapi tidak jelas apakah itu dapat atau akan digunakan untuk Mriya baru. Baik Zelensky maupun Ukronboronprom tidak secara khusus membahas hal itu.
- Mantap! 7 Perusahaan Indonesia Masuk Daftar 2000 Perusahaan Publik Terbesar Versi Forbes! Ini Daftarnya
- 5 Aset Kripto Ini Diprediksi Akan Bearish di Minggu Keempat Mei 2022
- Rogoh Kocek Rp3,5 Triliun, Sinar Mas Land Beli Gedung di Pusat Kota London
Halunenko menyamakan penghancuran Myria dengan seorang anak yang terbunuh. Dia mengatakan setiap upaya untuk membangun versi baru dari pesawat sebesar itu tidak akan mudah. “Akan sangat bagus jika berhasil,” katanya. “Tapi itu sangat sulit.” Dia mengataan pendanaan adalah hambatan besar. Untuk membantu membayar An-225 baru, Antonov telah meluncurkan kampanye penggalangan dana.
Tetapi menurut posting Facebook 2 Mei 2022 yang belum diperbarui, upaya itu jauh dari berhasil karena baru menghasilkan sekitar US$ 4.200. Jadi seperti Mriya yang berarti Mimpi, saat ini untuk membangun An-225 baru juga masih dalam tahap mimpi.