
Buyback Saham BNI: Menjaga Nilai Investasi di Tengah Fluktuasi Pasar Global
- Memasuki akhir tahun, tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat sentimen negatif dari hasil pemilu Amerika Serikat pada November 2024 serta ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi Indonesia menyebabkan saham BNI melemah hingga 25,7% yoy.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI) mengumumkan pembaruan rencana pembelian kembali saham atau buyback, yang sebelumnya telah dipublikasikan pada 4 Februari 2025.
Perubahan utama dalam keterbukaan informasi ini adalah jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang semula dijadwalkan pada 13 Maret 2025 menjadi 26 Maret 2025. Buyback ini direncanakan berlangsung dalam jangka waktu maksimal 12 bulan setelah RUPST.
BNI mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 triliun dari arus kas bebas atau saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Dana tersebut tidak termasuk biaya transaksi buyback, yang diperkirakan sekitar 0,3% dari total nilai transaksi.
Jumlah saham yang akan dibeli kembali diperkirakan mencapai 10% dari total modal yang ditempatkan, sesuai dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Alasan dan Pertimbangan Buyback
Sepanjang 10 bulan pertama tahun 2024, saham BNI mencatat pertumbuhan positif secara tahunan (year-on-year/yoy), mencerminkan fundamental perusahaan yang solid.
Namun, memasuki akhir tahun, tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat sentimen negatif dari hasil pemilu Amerika Serikat pada November 2024 serta ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi Indonesia menyebabkan saham BNI melemah hingga 25,7% yoy.
Per 7 Februari 2025, saham BNI ditutup pada harga Rp4.270, turun dari rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 11,1% yoy pada tahun 2024.
Buyback ini bertujuan untuk menstabilkan harga saham BNI serta memberikan indikasi kepada investor bahwa harga saham saat ini belum mencerminkan fundamental perusahaan yang sebenarnya.
Beberapa faktor eksternal yang turut berkontribusi terhadap fluktuasi pasar meliputi perubahan kebijakan suku bunga The Fed, depresiasi rupiah terhadap dolar AS, serta dinamika geopolitik global.
Dampak Keuangan dari Buyback
BNI memastikan bahwa buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap operasional perusahaan.
Dengan asumsi buyback menggunakan dana sebesar Rp1,5 triliun, aset dan ekuitas perusahaan akan menurun dengan jumlah yang sama. Namun, laba bersih diperkirakan tetap sejalan dengan target perusahaan, mengingat dampak operasional yang minimal. Berikut adalah proforma laporan keuangan BNI setelah buyback:
Keterangan | Sebelum Buyback (Rp juta) | Dampak Buyback (Rp juta) | Setelah Buyback (Rp juta) |
Jumlah Aset | 1.129.805.637 | (1.500.000) | 1.128.305.637 |
Laba Bersih | 21.463.599 | - | 21.463.599 |
Total Ekuitas | 167.186.553 | (1.500.000) | 165.686.553 |
Laba per Saham (Rp) | 575 | 6 | 581 |
Return on Equity (ROE) | 14,24% | 0,14% | 14,39% |
KPMM | 21,40% | -0,21% | 21,19% |
Mekanisme dan Sumber Dana Buyback
Buyback akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menunjuk satu perusahaan efek sebagai perantara. Harga buyback akan disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku dan dilakukan secara bertahap atau sekaligus dalam waktu maksimal 12 bulan setelah RUPST.
Sumber dana buyback berasal dari dana internal perusahaan, bukan dari hasil penawaran umum atau pinjaman. BNI memastikan bahwa penggunaan dana ini tidak akan memengaruhi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo.
Rencana Pengalihan Saham Hasil Buyback
Saham hasil buyback akan dialihkan melalui program kepemilikan saham bagi pegawai, direksi, dan dewan komisaris, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam POJK 29/2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi manajemen serta karyawan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Dengan strategi buyback ini, BNI berharap dapat mengurangi tekanan jual di pasar, meningkatkan kepercayaan investor, serta menjaga stabilitas harga saham di tengah ketidakpastian ekonomi global. Buyback ini juga menegaskan komitmen BNI dalam menjaga nilai investasi para pemegang saham.