Pertambangan batu bara milik PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
Bursa Saham

BYAN Catat Crossing Jumbo dengan Nilai Transaksi Rp3,24 Triliun

  • Perdagangan saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada Jumat,16 Februari 2024, diramaikan oleh transaksi crossing jumbo senilai Rp3,24 triliun dengan harga diskon.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Perdagangan saham emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada Jumat,16 Februari 2024, diramaikan oleh transaksi crossing jumbo senilai Rp3,24 triliun dengan harga diskon. Selain terjadi pada emiten yang dimiliki Low Tuck Kwong, transaksi serupa juga terjadi di beberapa emiten antara lain MEGA, TLKM, hingga BBCA. 

Asal tahu saja, crossing saham merupakan transaksi jual beli saham yang dilakukan dengan volume saham yang sama, dan harga yang sama juga. Pada umumnya, transaksi yang acap disebut transaksi tutup sendiri ini merupakan kesepakatan dua pihak dengan difasilitasi oleh anggota bursa (sekuritas) yang sama.

Melansir data dari D’Origin, transaksi crossing saham BYAN terjadi pada harga Rp18.000 per saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp3,24 triliun. Harga ini signifikan lebih rendah daripada harga pasar reguler saat ini, yang berada di kisaran Rp19.625 per saham. 

Selama sesi perdagangan hari ini di pasar reguler, saham BYAN berfluktuasi antara Rp19.550 dan Rp19.625 per saham setelah pembukaan pada posisi Rp19.550 per saham. Adapun jumlah saham yang beredar sebanyak 510.000 saham dengan total transaksi mencapai Rp99,89 juta. 

Berkenan dengan itu, kapitalisasi pasar BYAN tercatat sebesar Rp654,17 triliun dengan PER sebesar 34,71 kali dan PBVR sebesar Rp20,42 kali. Selain itu, dalam order book, terdapat 260 lot saham yang menunggu untuk membeli BYAN, sementara 6.105 lot saham siap dijual.

Sebagai informasi, hingga 31 Januari 2024, Low Tuck Kwong masih menjadi kendali BYAN dengan mengempit saham sebesar 61,062%. Selanjutnya, PT Sumber Suryadaya Prima memiliki 10% saham, sementara masyarakat memegang 28,938% saham. Total pemegang saham mencapai 3.473 pihak.

Transaksi Crossing Lainnya

Bukan hanya BYAN, beberapa perdagangan saham emiten lainnya juga terjadi aksi crossing salah satunya PT Bank Mega Tbk (MEGA) yang mencatat transaksi negosiasi senilai Rp156,19 miliar dengan harga Rp5.000 per saham. 

Pada penutupan sesi perdagangan pertama, harga saham MEGA berada di level Rp5.025 dengan fluktuasi antara Rp5.000 hingga Rp5.025 per saham. Jumlah saham yang beredar sebanyak 710.000 dengan total transaksi mencapai Rp35,56 juta di pasar reguler.

Selanjutnya, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga terlibat dalam transaksi crossing senilai Rp126,07 miliar. TLKM diperdagangkan dengan harga Rp4.039 per saham, berada di bawah harga pasar reguler saat ini yang mencapai Rp4.120 per saham. 

Jumlah saham TLKM yang beredar di pasar reguler mencapai 99,93 juta, dengan nilai transaksi sebesar Rp409,69 miliar. Kapitalisasi pasar TLKM tercatat sebesar Rp408,14 triliun dengan PER sebesar 15,70 kali dan PBVR sebesar Rp3,12 kali.

Terakhir, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mengalami transaksi crossing senilai Rp118,15 miliar dengan harga Rp9.975 per saham. Harga tersebut sama dengan penutupan sesi I saham BBCA hari ini di level Rp9.975 per saham. 

Jumlah saham BBCA yang beredar mencapai 72,14 juta, dengan nilai total transaksi sebesar Rp719,30 miliar di pasar reguler. Kapitalisasi pasar BBCA tercatat sebesar Rp1.229,67 triliun dengan PER sebesar 25,28 kali dan PBVR sebesar 5,07 kali.