NFA badan pangan nasional tinjau beras.jpeg
Nasional

Cadangan Beras di Sumut Cukup hingga Awal Tahun 2024

  • Bulog Sumut mengkonfirmasi rencana kedatangan 25 ribu ton beras impor hingga akhir Desember 2023.

Nasional

Bintang Surya Laksana

MEDAN - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) melaporkan cadangan beras pemerintah di provinsi tersebut mencapai lebih dari 60.000 ton pada Desember 2023. 

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu pada Senin, 4 Desember 2023 di Medan seperti dilansir Antara menyebutkan jumlah tersebut nantinya cukup sampai awal Januari 2024. 

Bulog Sumut mengkonfirmasi rencana kedatangan 25.000 ton beras impor hingga akhir Desember 2023. Beras impor tersebut terdiri dari 10.000 ton dari Pakistan, 10.000 ton dari Vietnam, dan lima ribu ton dari Kamboja. Selain itu, ada juga kiriman beras sisa alokasi sebelumnya yaitu 10 ribu ton dari Myanmar dan 5.000  ton dari Vietnam. 

Jumlah tersebut kemudian ditambah dengan stok beras yang ada di gudang Bulog Sumut yakni sekitar 24 ribu.000.

"Jadi ada sekitar 60 ribu ton beras pada Desember. Nantinya, kurang lebih 30.000 ton lebih beras tersebut akan dipakai untuk bantuan pangan Desember dan lain-lain. Artinya ada sisa 30.000 ton untuk cadangan dan itu cukup bahkan sampai awal 2024," tutur Arif.

Hingga Senin, 4 November 2023, Perum Bulog Sumut telah menyalurkan 68 .000 ton beras SPHP kepada masyarakat, mencapai 93,17 persen dari target total 73.000 ton. 

Seiring dengan hal tersebut, Bulog Sumut juga berhasil menyelesaikan bantuan pangan untuk periode September-November 2023 dengan pencapaian 100 persen, menyediakan total beras sebanyak 27.189,84 ton. 

Bantuan tersebut telah didistribusikan kepada 906.328 keluarga penerima manfaat (KPM) yang memiliki hak untuk menerima alokasi 10 kilogram beras setiap bulannya.

Ketersediaan Beras Nasional

Ketersediaan beras secara nasional sendiri belum diketahui. Survei untuk stok beras dan jagung pada akhir 2023 sedang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). 

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyebutkan survei tersebut penting untuk memastikan ketersediaan pangan di seluruh wilayah. Hasil survei tersebut akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan pangan, terutama terkait kedua komoditas tersebut di tahun 2024.

"Survey ini dirancang untuk menghasilkan estimasi stok yang valid dan akurat pada level nasional, yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi stok beras dan jagung agar dapat digunakan oleh Pemerintah untuk merumuskan kebijakan strategis yang tepat untuk kedua komoditas tersebut," ungkap Arief dalam keterangan resmi pada Jumat, 1 Desember 2023.