<p>Karyawati menghitung uang di gerai salah satu cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Selasa, 6 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi Rp1.988,90 Triliun

  • Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa hingga Maret 2021 sebesar US$137,1 miliar atau Rp1.988,90 triliun (asumsi kurs Rp14.507 per dolar AS). Posisi cadangan devisa ini menurun tipis 1,2% dibandingkan bulan Februari 2021 yang sebesar US$137,8 miliar.

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa hingga Maret 2021 sebesar US$137,1 miliar atau Rp1.988,90 triliun (asumsi kurs Rp14.507 per dolar AS). Posisi cadangan devisa ini menurun tipis 1,2% dibandingkan bulan Februari 2021 yang sebesar US$137,8 miliar.

Kendati demikian, cadangan devisa Indonesia meningkat 13,3% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yakni US$121 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut, penurunan cadangan devisa ini dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah. Untuk diketahui, struktur utang luar negeri (ULN) Indonesia hingga akhir Januari 2021 tercatat sebesar US$420,7 miliar.

“Penurunan posisi cadangan devisa pada Maret 2021 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai,” kata Erwin dalam keterangan resmi, Rabu 7 April 2021.

Cadangan devisa yang ada saat ini setara dengan pembiayaan 10,1 bulan impor. Jika ditambah dengan pembayaran utang, maka cadangan devisa Indonesia setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor. Jumlah tersebut melebihi standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.

Pengelolaan cadangan devisa oleh BI pada tahun ini mendapat sorotan internasional. Pasalnya, bank sentral Indonesia ini berhasil meraih penghargaan Reverse Manager of Year dari Central Bank Publications (CBP).

Lewat anugrah tersebut, BI ditetapkan sebagai salah satu bank sentra terbaik dalam mengelola cadangan devisa berdasarkan performa bank sentral dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta terobosan kebijakan moneter melalui portofolio cadangan devisa dual tranche berbagi aset dan mata uang. (RCS)