<p>Pegawai menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Cadangan devisa di Bank Indonesia merosot demi stabilisasi nilai tukar rupiah.. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.</p>
Makroekonomi

Cadangan Devisa Indonesia Naik Tipis pada Juli 2023, Jadi US$137,7 Miliar

  • Meski mengalami peningkatan, nominal devisa pada Juli belum melampaui catatan di akhir Mei yakni sebesar US$139,3 miliar atau sekitar Rp2,11 kuadriliun.

Makroekonomi

Rizanatul Fitri

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2023 tercatat sebesar US$137,7 miliar atau setara Rp2,09 kuadriliun. Angka itu meningkat tipis dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2023 sebesar US$137,5 miliar atau sekitar Rp2,06 kuadriliun. 

Meski mengalami peningkatan, nominal devisa pada Juli belum melampaui catatan di akhir Mei yakni sebesar US$139,3 miliar atau sekitar Rp2,11 kuadriliun. “Peningkatan posisi cadangan devisa dipengaruhi penerimaan pajak dan jasa,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Senin, 7 Agustus 2023.

Menurutnya, posisi cadangan devisa ke depannya mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi sistem sistem keuangan Indonesia.

Hal ini karena posisi cadangan devisa dinilai setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Bank Indonesia memandang ke depan diperkirakan cadangan devisa akan tetap memadai. Hal ini didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.