Cadangan Devisa Juni Naik Tipis 0,58 Persen Jadi Rp2.040 Triliun
- Cadangan devisa Indonesia mencapai US$136,4 miliar atau senilai Rp2.043 triliun (asumsi kurs Rp14.985 per dolar AS), naik 0,58% sekitar Rp12 miliar, dibandingkan pada akhir Mei lalu US$135,6 miliar atau senilai Rp2.031 triliun.
Nasional
JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia mencapai US$136,4 miliar atau senilai Rp2.043 triliun (asumsi kurs Rp14.985 per dolar AS), naik 0,58% atau sekitar US$800 juta (Rp12 miliar), dibandingkan pada akhir Mei sebesar US$135,6 miliar atau senilai Rp2.031 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 tersebut dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Erwin dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 7 Juli 2022.
- 7 Negara dengan Konsumsi Batu Bara Terbesar di Dunia
- Ingin Hidup Santai di Kampung Halaman, CEO Perusahaan Senilai Rp1 Kuadriliun Ini Resign
- 1 Juli 2022 Tarif Listrik Resmi Naik, PLN: Untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi
Ditambahkan, Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, yang didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.