Cadangan Devisa Naik Jadi Rp2.321 Triliun, Apa Pentingnya Bagi Indonesia?
- Peningkatan cadangan devisa memiliki dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pertama, cadangan devisa yang kuat akan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, sehingga dapat meredam gejolak di pasar keuangan global.
Nasional
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia kini mencapai US$150,2 miliar atau sekitar Rp2.321 triliun (kurs Rp15.460) pada akhir bulan Agustus 2024.
Jumlah tersebut meningkat dari posisi sebelumnya sebesar US$145,4 miliar atay sekitar Rp2.247 triliun pada Juli 2024. Kenaikan ini menunjukkan stabilitas ekonomi Indonesia yang semakin kuat di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengungkap, Peningkatan cadangan devisa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, diantaranya penerimaan pajak dari sektor migas, devisa hasil ekspor, serta stabilisasi nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia. Selain itu, aliran investasi asing yang terus masuk ke Indonesia juga turut mendukung kenaikan cadangan devisa tersebut.
"Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah," papar Erwin dalam keterangan resmi di Jakarta, 6 September 2024 yang lalu.
- Hari Olahraga Nasional: Bank Mandiri Komitmen Dukung Kegiatan Olahraga Indonesia
- PGAS Ungkap Rencana Pengembangan Gas Bumi Blok Andaman, Apa Saja?
- Fenomena Kotak Kosong: Akibat Pragmatisme dan Kurangnya Kaderisasi Parpol
Prediksi Peningkatan Hingga Desember 2024
Erwin memproyeksikan bahwa cadangan devisa Indonesia masih akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024, didorong oleh sejumlah faktor positif. Salah satunya adalah proyeksi kenaikan harga komoditas ekspor utama Indonesia seperti batubara dan kelapa sawit, yang diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan pada penerimaan negara.
Neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan akan terus mencatat surplus, hal ini didorong oleh pandangan positif para investor terhadap prospek ekonomi nasional serta daya tarik imbal hasil investasi yang kompetitif.
Pemerintah juga diperkirakan akan terus mendorong masuknya investasi asing, terutama di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur dan energi hijau.
Manfaat Peningkatan Cadangan Devisa
Peningkatan cadangan devisa memiliki dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pertama, cadangan devisa yang kuat akan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, sehingga dapat meredam gejolak di pasar keuangan global.
Kedua, peningkatan nilai devisa memberikan kepercayaan lebih bagi investor asing, sehingga dapat mempercepat arus investasi yang masuk ke dalam negeri.
Selain itu, dengan cadangan devisa yang cukup besar, Indonesia juga memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menghadapi potensi krisis ekonomi yang mungkin terjadi secara global.
Kondisi ini sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh faktor-faktor seperti eksternal inflasi global, kebijakan moneter ketat di negara maju, serta ketegangan geopolitik di beberapa kawasan dunia.
Cadangan devisa yang meningkat juga membantu pemerintah dalam menyeimbangkan kebutuhan pembayaran utang luar negeri, sehingga memberikan ruang fiskal yang lebih luas untuk membiayai program-program pembangunan domestik.
- Hari Olahraga Nasional: Bank Mandiri Komitmen Dukung Kegiatan Olahraga Indonesia
- PGAS Ungkap Rencana Pengembangan Gas Bumi Blok Andaman, Apa Saja?
- Fenomena Kotak Kosong: Akibat Pragmatisme dan Kurangnya Kaderisasi Parpol
Rupiah Cenderung Naik
Per hari ini, nilai tukar Rupiah berada di level Rp15.460. Tren ini menunjukkan penguatan Rupiah dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Pada kuartal 2 tahun 2024, Rupiah sempat menyentuh level Rp16.500 per dolar AS.
Peningkatan suku bunga global, ketidakpastian ekonomi dunia, dan potensi aliran modal keluar turut mempengaruhi pelemahan Rupiah saat itu. Penguatan yang terjadi belakangan ini menunjukkan pemulihan sentimen positif terhadap ekonomi Indonesia.
Langkah-langkah stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah, seperti serta kebijakan makroprudensial yang ketat, turut mendukung penguatan tersebut.
Selain itu, kondisi eksternal yang lebih stabil, termasuk turunnya inflasi global juga membantu memperkuat nilai Rupiah. Akan tetapi, ketahanan Rupiah ke depannya masih akan dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global, khususnya terkait kebijakan moneter di negara maju dan kondisi pasar komoditas.