Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
Nasional

Cadangan Minyak RI Cuma Cukup Untuk 10 Tahun, SKK Migas Galakkan Ekplorasi

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan bahwa ekplorasi minyak dan gas (migas) merupakan hal yang penting dalam meningkatkan cadangan migas saat ini.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan bahwa ekplorasi minyak dan gas (migas) merupakan hal yang penting dalam meningkatkan cadangan migas saat ini.

Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti mengungkapkan, dalam melakukan eksplorasi migas tidak dapat hasil yang secara instan. Sehingga menggenjot penemuan sumur baru harus segera digalakkan.

Shinta memaparkan, jumlah pengeboran dari 2020-2022 secara jumlah sumur ekplorasi naik, pada 2022 SKK Migas mencatat pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 30 sumur atau meningkat 7% dibandingkan pada 2021. Namun pada 2023 cukup eksponensial atau berpangkat, sehingga dengan adanya penemuan di berbagai tempat, akan ada risiko di beberapa area mengalami  penurunan produksi (decline rate).

"Tidak instan hasilnya. Baru terasa 5 tahun kemudian, jadi jika ada yang bilang cadangan migas tinggal 10 tahun lagi, dari dulu tidak habis-habis. Karena kita tambah terus eksplorasinya agar reserves replacement ratio (RRR)100%, itulah kenapa eksplorasi sangat penting sekarang," kata Sinta dalam acara Diskusi Investasi Hulu Migas 2023 dan Launching Website SKK Migas di Wisma Mulai, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan akan berupaya untuk menggenjot peningkatan produksi minyak bumi di Indonesia. Sebab cadangan minyak di RI diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 sampai 10 tahun saja jika tak ada penemuan baru.

Menurut Arifin saat ini pemerintah telah memetakan potensi area minyak dan gas bumi (migas) yang mempunyai prospek cukup bagus. Kementerian ESDM memperkirakan ada 6 hingga 7 area baru yang dapat berpotensi dikembangkan untuk peningkatan produksi migas.

"Kalau RI tidak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9-10 tahun, tapi RI juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa dikembangkan," ujar dia saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, beberapa waktu lalu.