Cair! Chairul Tanjung Cs Dapat Bonus Saham Garuda Indonesia Rp1,7 M
- Perolehan saham dari program tantiem ini merupakan realisasi yang tertunda dari tahun buku 2022
Korporasi
JAKARTA – Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencairkan tantiem berbentuk saham kepada enam orang yang terdiri dari komisaris dan direksi perusahaan.
Tantiem adalah bonus atau insentif yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas BUMN setiap tahun apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada direksi dan dewan komisaris apabila terjadi peningkatan kinerja walaupun masih mengalami kerugian.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu 17 April 2024, emiten berkode saham GIAA ini memberikan 24.244.300 atau 24,24 juta lembar saham sebagai tantiem. Total, jumlah saham yang diberikan bernilai Rp1,7 miliar dengan harga Rp70,47 per lembar.
Diterangkan, perolehan saham dari program tantiem ini merupakan realisasi yang tertunda. Sebab insentif ini merupakan hak komisaris dan direksi GIAA yang diambil dari tahun 2022.
Setelah ditangguhkan, transaksi tersebut telah dituntaskan pada Rabu, 3 April 2024. Pengurus inti perseroan mendapat saham itu, terdiri dari enam perseroan.
Perinciannya, Komisaris Garuda Indonesia, Chairal Tanjung mendapatkan 2,04 juta lembar. Dengan tambahan itu, kini bos CT Corp itu mengempit saham GIAA sebanyak 4,05 juta lembar alias 0,004% dari semula 2,01 juta lembar atau 0,0022%.
Berikutnya, Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra mendapat porsi terbanyak dengan 5,04 juta lembar. Kini, porsi kepemilikan Irfan bertambah menjadi 9,51 juta unit atau setara 0,01% dari sebelumnya 4,46 juta saham (0,0049%).
Lalu, ada Prasetio selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko yang memperoleh 4,24 juta lembar. Sekarang, Prasetio mengempit saham GIAA 8,13 juta helai atau 0,009%.
Selanjutnya, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi mengantongi 4,28 juta lembar. Ade kini menggenggam 8,13 juta lembar setara 0,009%.
Kemudian, Tumpal Manumpak Hutapea sebagai direktur operasi mengoleksi 4,28 juta lembar dengan porsi kepemilikan terbaru sebanyak 8,13 juta lembar alias 0,009%.
Terakhir, Direktur Teknik Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi diguyur 4,28 juta lembar. Dengan tambahan tersebut, Hanafi memiliki 8,13 juta lembar atau 0,009%.
Laba 2023
Sebagai informasi, Garuda Indonesia membukukan kenaikan pendapatan usaha konsolidasi 40% pada 2023. Pendapatan tahun lalu sebesar US$2,94 miliar dibandingkan dengan pendapatan usaha pada 2022 US$2,1 miliar.
Pendapatan usaha tersebut didorong dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41% secara tahunan menjadi US$2,37 miliar dari sebelumnya US$1,68 miliar. Hal ini sejalan dengan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara di fase pasca pandemi yang terus bergerak mendekati situasi sebelum pandemi. Lebih lanjut pada penerbangan berjadwal penumpang sendiri, tumbuh 52% dari tahun sebelumnya menjadi US$2,21 miliar.
Selaras dengan penerbangan berjadwal, pendapatan penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65% atau sebesar US$288,03 juta dari tahun sebelumnya yaitu US$174,81 juta, di mana pendapatan penerbangan haji di tahun 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 145% menjadi US$235,17 juta dibandingkan tahun sebelumnya yaitu US$92,48 juta. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15% dari kinerja 2022 menjadi US$270,58 juta.
Setelah melewati fase yang penuh tantangan di era pandemi beberapa tahun lalu dengan melaksanakan berbagai langkah perbaikan, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar US$251.996.580 pasca merampungkan restrukturisasi di akhir tahun 2022 lalu.