<p>Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi saat mencoba fasilitas serba digital di Kantor Cabang Bank Mandiri Menara Astra. / Facebook @bankmandiri</p>
Industri

Canggih! Bank Mandiri Buka Kantor Cabang Serba Digital

  • Bank Mandiri berencana mengenalkan sedikitnya enam cabang dengan konsep edukatif serupa pada tahun ini di seluruh Indonesia.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengawali kantor cabang dengan konsep baru serba digital yang canggih.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan kantor cabang serba digital yang dibuka di Menara Astra Jakarta itu sebagai bentuk adaptasi revolusi industri 4.0 sekaligus menghadapi normal baru saat pandemi COVID-19.

“Inisiatif ini merupakan implementasi visi terbaru perseroan untuk menjadi mitra finansial pilihan utama nasabah dengan misi menyediakan solusi perbankan digital,” kata dia dilansir Antara, Kamis, 9 Juli 2020.

Di kantor cabang ini, nasabah diberikan pengalaman bertransaksi digital yang mudah, cepat, dan aman. Misalnya, layanan pembukaan rekening Bank Mandiri secara online.

Kemudian, cara pembayaran transaksi praktis via Mandiri Online, maupun cara pembelian produk investasi dan lainnya. Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berencana mengenalkan sedikitnya enam cabang dengan konsep edukatif serupa pada tahun ini di seluruh Indonesia.

Target yang ingin disasar dengan konsep tersebut adalah para karyawan, profesional, dan wirausaha yang kerap bersentuhan dengan teknologi.

Memasuki normal baru, lanjut Hery, bank pelat merah ini juga berinovasi dan berkreasi mendapatkan metode distribusi yang lebih efisien. Bank Mandiri juga mengurangi interaksi secara langsung, dengan menambah titik kontak nasabah di kanal digital.

Emiten bersandi saham BMRI ini juga mendorong penggunaan aplikasi Mandiri Online sebagai produk digital utama perseroan bagi nasabah ritel. Pada kuartal I-2020, aplikasi ini memiliki lebih dari 5 juta pengguna terdaftar aktif dibandingkan dengan tahun lalu mencapai 61%.

Lebih dari 170 juta transaksi telah dilakukan melalui aplikasi itu dengan nilai Rp230 triliun. Secara keseluruhan, Mandiri Online memberikan kontribusi pendapatan terhadap perseroan lebih dari Rp200 miliar.

Dana PEN Rp10 Triliun

Sementara itu, Bank Mandiri menggelontorkan Rp10 triliun dana pemerintah yang disalurkan untuk kredit padat karya dan ketahanan pangan. Alasannya, kedua sektor ini menyerap banyak tenaga kerja.

“Kami perlu segera menggerakkan seluruh sektor usaha agar dampak pandemi COVID-19 tidak berlarut-larut dan ekonomi domestik segera bangkit,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar pada kesempatan terpisah.

Bank Mandiri siap menyalurkan kredit hingga tiga kali lipat dari Rp10 triliun dana pemerintah dalam program ekonomi nasional (PEN). Rencana alokasinya senilai Rp20 triliun untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta Rp10 triliun bagi segmen wholesale.

Penyaluran kredit khusus UMKM diarahkan ke sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, jasa dan perdagangan, industri pengolahan, pariwisata, serta sektor lain yang memberikan dampak ketahanan pangan.

Pada segmen wholesale, Mandiri menyalurkan kredit untuk sektor perkebunan, pertambangan dan energi, barang-barang kebutuhan konsumen (FMCG), kontraktor, BUMN Pupuk, transportasi, serta logistik.

Manajemen Bank Mandiri juga sudah merestrukturisasi kredit terdampak COVID-19 kepada lebih dari 500.000 debitur ritel dan wholesale. Nilai restrukturisasi hingga akhir Juni 2020 mencapai lebih dari Rp100 triliun. (SKO)