Canggih! PTPP Rampungkan Pembangunan Yogyakarta International Airport Hanya 8 Bulan

JAKARTA – Emiten konstruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Yogyakarta International Airport hanya dengan waktu delapan bulan. Perseroan menerapkan aplikasi building information modelling (BIM) selama masa konstruksi.

Berdasarkan keterangan tertulis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 18 Agustus 2020, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyebutkan runway bandara tersebut dapat menampung pesawat terberat yaitu Boeing 777 dengan kapasitas penuh dan Airbus 380 yang merupakan pesawat terbesar.

Selain itu, untuk kapasitas ultimate runway dapat mencapai lebih besar dari 40 pergerakan pesawat per jam. Sedangkan dari sisi landside, kapasitas terminal di bandara itu mampu melayani 20 juta penumpang per tahun.

“Yogyakarta International Airport yang terletak di Kulon Progo, Yogyakarta telah beroperasi penuh pada akhir Maret 2020. Proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp6,98 triliun ini berhasil menyelesaikan zona airside tercepat dan bandara dengan pemakaian beton terbanyak,” kata Novel.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

Untuk lingkup perkerjaan pembangunan bandara yang telah digarap perseroan meliputi aksesibilitas, landside, dan airside. Pembangunan bandara ini juga mengusung konsep ramah lingkungan yakni green building.

“Dalam bandara ini terdapat bangunan crisis centre dan lantai keberangkatan terminal penumpang yang digunakan sebagai tempat khusus penanganan dan evakuasi bencana tsunami,” jelasnya.

Desain Lokal

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan desain arsitektur Yogyakarta Internationl Airport mengadopsi konsep kearifan lokal dan terdapat pekerjaan seni yang melibatkan 46 seniman lokal Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Dari sisi konstruksi perencanaan desain struktur dimana mampu menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo dan menerapkan parameter gempa yang baru sebagai antisipasi tsunami dan likuifaksi,” ujar Novel.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memberikan testimoni dalam kunjungannya ke proyek Yogyakarta International Airport. “Ini adalah pekerjaan pembangunan airport yang paling cepat di Indonesia mungkin bisa di dunia, ini cepat sekali,” imbuhnya. (SKO)