<p>Start-up Mapid mampu memetakan kebutuhan alat pelindung diri (APD) lewat aplikasi. / Mapid.io</p>

Canggih! Start-up Mapid Asal Bandung Bisa Petakan Kebutuhan APD

  • JAKARTA – Perusahaan rintisan (start-up) asal Bandung bernama Mapid berinovasi dengan menciptakan Platform Geo Mapid yang dapat memetakan kebutuhan alat perlindungan diri (APD) di Indonesia dalam bentuk peta. Teknologi ini memungkinan industri alat kesehatan dalam membidik pasar dengan tepat sasaran. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menyebut inovasi dari […]

Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Perusahaan rintisan (start-up) asal Bandung bernama Mapid berinovasi dengan menciptakan Platform Geo Mapid yang dapat memetakan kebutuhan alat perlindungan diri (APD) di Indonesia dalam bentuk peta.

Teknologi ini memungkinan industri alat kesehatan dalam membidik pasar dengan tepat sasaran. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menyebut inovasi dari Mapid ini merupakan wujud nyata generasi milenial menyambut revolusi industri 4.0.

“COVID-19 telah memukul semua sektor ekonomi, hal ini mendorong banyak pihak untuk ikut turun tangan melalui beragam cara, salah satunya adalah para pelaku start-up,” kata Gati di Jakarta, Kamis, 11 Juni 2020.

CEO Mapid, Bagus Imam Darmawan menjelaskan Platform Geo Mapid merupakan perangkat lunak cloud computing yang akan menjadi solusi layanan dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis untuk mengumpulkan, mengelola, memvisualisasikan, dan menganalisis data geospasial.

“Teknologi ini dapat memposisikan pemetaan dan penginderaan ekosistem terintegrasi untuk semua orang secara massal, tanpa diperlukan keahlian dalam Geographic Information System (GIS) atau Teknik Tata Ruang,” kata dia.

Keunggulan lainnya adalah Mapid memanfaatkan gabungan antara geospasial dengan internet of things (IoT) hingga berbentuk sebuah platform berbasis peta yang dapat diintegrasikan dengan berbagai macam sensor untuk memonitor secara otomatis.

Dengan ini, masyarakat dapat melihat dan memantau, ketersediaan, kebutuhan hingga distribusi APD dalam tampilan berupa peta. Terlebih, data yang disajikan dalam bentuk tiga dimensi (3D), Bagus mengakui bahwa tampilan ini didesain untuk memudahkan masyarakat umum memahami peta sebaran kebutuhan APD.

Hinga kini, Mapid telah bekerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) dalam upaya pemenuhan APD di seluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya itu, Mapid juga membantu tim doctorSHARE menganalisis kebutuhan APD hingga lebih dari 200 fasilitas kesehatan. (SKO)