Cabai salah satu komoditas penyumbang deflasi di Lampung 2021. (Ismail Pohan/ TrenAsia)
Makroekonomi

Capai 3,05 Persen, Kenaikan Harga Komoditas Mendorong Lonjakan Inflasi RI

  • Dibandingkan dengan periode sebelumnya, inflasi Ramadan tahun ini relatif lebih tinggi, mencapai 0,52%.

Makroekonomi

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Kenaikan harga berbagai komoditas menyebabkan inflasi meningkat selama bulan Ramadan. Menurut Badan Pusat Statistik (BI), inflasi nasional naik sebesar 0,52% dalam sebulan (mtm) dan 3,05% secara tahunan (yoy) pada Maret 2024.

Kenaikan inflasi tersebut mengakibatkan indeks harga konsumen atau IHK naik. Secara bulanan, IHK meningkat dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kenaikan inflasi pada Maret 2024 relatif lebih tinggi daripada bulan sebelumnya dan periode yang sama tahun lalu. Sektor makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan laju inflasi mencapai 1,42% dan memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,41% pada Maret 2024.

Dalam sektor makanan, ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, dan bawang putih masing-masing memberikan kontribusi terhadap inflasi. Ayam ras menyumbang 0,09%, daging ayam ras 0,09%, beras 0,09%, cabai rawit 0,02%, dan bawang putih 0,02%.

“Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau juga terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain cabe merah dan tomat masing-masing 0,02%,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, pada Senin, 1 Maret 2024.

Pada Maret 2024, tingkat inflasi menurut komponen mencapai 0,25% secara bulanan. Komponen inti mencatat inflasi sebesar 0,23%, dengan andil inflasi mencapai 0,15%. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan nasi dengan lauk.

Pada Maret 2024, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,08%, dengan andil inflasi sebesar 0,01%. Sigaret kretek mesin merupakan komoditas yang berkontribusi besar terhadap inflasi.

Di sisi lain, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,16%, dengan andil inflasi mencapai 0,36%. Telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, bawang putih, dan bawang merah menjadi komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi.

Inflasi Ramadan 2024 Lebih Tinggi

Amalia menyatakan, inflasi saat Ramadan 2024 mengalami peningkatan. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, inflasi Ramadan tahun ini relatif lebih tinggi, mencapai 0,52%.

Dia mengatakan adanya perubahan dalam pola konsumsi masyarakat selama Ramadan tahun ini. Biasanya, kelompok makanan, minuman, tembakau, dan transportasi menjadi penyumbang inflasi terbesar pada momen Ramadan dan lebaran.

“Kendati demikian, pada tahun ini kelompok yang memberikan andil inflasi selain makanan minuman dan tembakau, adalah perawatan pribadi dan lainnya dengan andil inflasi 0,04%,” ucapnya.

Di sisi lain, transportasi mengalami deflasi sebesar 0,01%, yang dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan udara selama Ramadan tahun ini. Deflasi pada komponen ini mencapai 0,97% dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 5,97%.