Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Nasional

Capai 74,4 Persen, Bahlil Optimistis Realisasi Investasi Tembus Rp1.200 triliun

  • Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi bisa tembus sampai Rp1.200 triliun dari target yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi bisa tembus sampai Rp1.200 triliun dari target yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sekarang realisasi sudah mencapai Rp892,4 triliun, tumbuh 35,3% year-on-year. Capaiannya ada di angka 74,4%. Target yang bapak Presiden kasih adalah Rp1.200 triliun. Mohon doanya teman-teman semua," ungkap Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan ke-3 tahun 2022, di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2022.

Lebih lanjut, Bahlil juga optimis pada target investasi tahun ini bisa tercapai, karena saat ini pemerintah harus mengejar investasi Rp307,6 triliun di kuartal IV 2022.

Sementara itu dalam hal penyerapan tenaga kerja pada tahun ini sampai dengan kuartal ketiga 2022 sudah mencapai 965.122 orang.

"Untuk angka penanaman modal asing (PMA) yaitu 53,7%, tumbuh 44,5% secara kumulatif dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) 46,3% tumbuh 26,1%," kata Bahlil.

Bahlil juga merinci lima negara asal PMA terbesar dari Januari hingga September 2022 yaitu Singapura dengan US$10,5 miliar (Rp163,6 triliun), Tiongkok US$5,2 miliar (Rp81,06 triliun), Hongkong US$3,9 miliar (Rp60,80 triliun), Jepang US$2,8 miliar (Rp43,65 triliun), dan Malaysia US$2,2 (Rp34,29 triliun). (Kurs: Rp15.590)

Sementara itu untuk wilayah dengan realisasi investasi terbesar, baik dari PMA atau PMDN masih diduduki oleh Jawa Barat dengan Rp128,4 triliun, DKI Jakarta Rp108,9 triliun, Jawa Timur Rp79,5 triliun, Sulawesi Tengah Rp76,4 triliun, dan Riau dengan Rp71,9 triliun.

"Lalu untuk lima sektor dengan realisasi investasi terbesar yaitu ada di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Kedua, transportasi, ketiga pertambangan, keempat perumahan dan kawasan industri, kelima listrik dan gas," ungkap Bahlil.