Capai Rp3,1 T, Bank BTPN Bukukan Pertumbuhan Laba Bersih 16 Persen di 2022
- PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencetak pertumbuhan laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh sebesar 16% pada kuartal IV-2022 menjadi Rp3,1 triliun, dari posisi kuartal IV-2021 sebesar Rp2,67 triliun.
Industri
JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencetak pertumbuhan laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh sebesar 16% pada kuartal IV-2022 menjadi Rp3,1 triliun, dari posisi kuartal IV-2021 sebesar Rp2,67 triliun.
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan kenaikan laba bersih tak lepas dari pertumbuhan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4% menjadi Rp13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13% menjadi Rp1,84 triliun.
Jika dirinci, pertumbuhan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih (net interest income/ NII) sebesar 5% menjadi Rp11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3% menjadi Rp2,01 triliun tahun lalu. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10% dan 13%.
Namun demikian, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17% menjadi Rp4,22 triliun sepanjang 2022, terutama dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.
- Dirjen Migas Buka Suara Soal Pembatasan BBM Subsidi
- IHSG Ditutup Melemah Tipis, Sektor Kesehatan Paling Anjlok
- Kinerja Astra Agro Lestari Melemah, Simak Analisis Saham AALI
"Kami selalu menyiapkan langkah dan aksi strategis korporasi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk membantu menjaga resiliensi ekonomi pada 2023 guna memberikan lebih banyak dampak positif bagi nasabah kami dan masyarakat Indonesia,” kata Henoch dikutip Selasa, 28 Februari 2023.
Total kredit yang disalurkan Bank BTPN naik 8% ke posisi Rp146,12 triliun per akhir Desember 2022, dari Rp135,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun secara gross nonperforming loan (NPL) berada di level 1,43% akhir 2022, turun dibandingkan dengan 1,68% pada periode yang sama tahun lalu dan lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,44% pada akhir Desember 2022.
Bank BTPN mencatatkan pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5% menjadi Rp114,87 triliun pada akhir 2022. Pertumbuhan DPK disumbang oleh saldo CASA yang meningkat sebesar 6% menjadi Rp40,16 triliun dan time deposit yang naik 4% menjadi Rp74,70 triliun pada akhir tahun lalu. Rasio CASA pun sedikit meningkat dari 34,6% menjadi 35,0%.
Bank BTPN juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 229,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 133,7% pada posisi 31 Desember 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,3%.
Selain itu, Bank BTPN juga membukukan peningkatan aset sebesar 9% menjadi Rp209,17 triliun per akhir 2022, naik dari Rp191,92 triliun akhir tahun 2021.
Pengguna Jenius Naik 20 Persen
Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di tanah air dan memahami menguatkan tren transformasi digital yang akan terus berlanjut di 2023, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya. Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20% menjadi 4,4 juta akhir 2022, dari 3,7 juta satu tahun sebelumnya.
Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh 52% menjadi Rp23,7 triliun, dan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) tercatat di level Rp1 triliun, tiga kali dari posisi setahun sebelumnya.