Sawit sebagai salah satu komoditi ekspor ke Uni Eropa
Nasional

Capai Rp4,02 Triliun, Alokasi Dana Abadi Sawit 88,27 Persen untuk Subsidi Biodiesel

  • Pemerintah telah merealisasikan anggaran untuk subsidi biodiesel mencapai Rp4,03 triliun
Nasional
Muhammad Heriyanto

Muhammad Heriyanto

Author

JAKARTA - Pemerintah telah merealisasikan anggaran untuk subsidi biodiesel mencapai Rp4,03 triliun. 

Angka ini 88,27% dari total realisasi belanja Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) hingga Juni 2022 yang sebesar Rp4,56 triliun.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan dalam laporannya mencatat alokasi untuk peremajaan sawit hanya Rp466 miliar atau 10,23% dari total realisasi. Pengembangan riset hanya Rp13,58 miliar atau 0,29% dari total realisasi.

Lalu, untuk Sarana dan Prasarana, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan lainnya hanya Rp22,07 miliar atau 0,48% dari total realisasi. Kemudian, belanja pendukung sebesar Rp32,43 miliar atau 0,71% dari total realisasi.

“Pagu anggaran 2022 sebesar Rp5,83 triliun, saat ini sudah terealisasi sebesar Rp4,56 triliun atau 78,16 persen dari pagu,” ujar Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto dalam pantauan Live Youtube Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Selasa, 14 Juni 2022.

Merujuk perintah Pasal 93 ayat 4 Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan,  harusnya dana abadi sawit diperuntukkan untuk pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan pengembangan, promosi perkebunan, peremajaan tanaman perkebunan, dan/atau sarana dan prasarana perkebunan.

Namun, dengan alokasi subsidi biodiesel sebesar itu, dana abadi sawit justru ditujukan untuk hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan keberlanjutan industri sawit, terutama peremajaan sawit dan pengembangan SDM.

Meskipun, BPDPKS pada 2022 telah menargetkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) mencapai 180 ribu hektar lahan. 

Sementara itu, realisasi subsidi biodiesel dari 2015 hingga 2021 telah tersalurkan sebanyak 33,05 Juta Kilo Liter (KL) dengan dana tersalur mencapai Rp110,03 triliun. Sedangkan, program peremajaan sawit telah diimplementasikan pada 242,53 ribu hektar lahan dengan dana tersalur sebesar Rp6,59 triliun.

Realisasi pendapatan pada 2021 mencapai Rp72,45 triliun atau naik 542% dari target yang ditetapkan sebesar Rp13,38 triliun. Pendapatan ini berasal dari pungutan ekspor mencapai Rp71,63 triliun dan pengelolaan dana sebesar Rp810 miliar.