Capai Rp431 Triliun, Ketua DPD Usul Gunakan Zakat dan Infak Untuk Danai MBG
- Sultan berpendapat bahwa melibatkan masyarakat dalam pendanaan MBG melalui kontribusi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) tidak hanya akan meringankan beban anggaran negara, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas sosial di antara warga negara.
Nasional
JAKARTA - Melihat potensi dana dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang besar, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamudin mengusulkan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijadwalkan berjalan pada 2025 dapat didanai melalui dana ZIS.
Usulan ini diklaim Sultan dilakukan untuk memanfaatkan semangat gotong royong masyarakat Indonesia dalam mendukung keberlanjutan program yang dijanjikan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sultan berpendapat bahwa melibatkan masyarakat dalam pendanaan MBG melalui kontribusi ZIS tidak hanya akan meringankan beban anggaran negara, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas sosial di antara warga negara. Menurutnya, dengan menggunakan mekanisme ZIS, negara dapat mengoptimalkan potensi masyarakat dalam mendukung program yang bukan hanya bersifat sosial, tetapi juga strategis dalam meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
"Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itukan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini (ZIS) justru kita manfaatkan juga?" terang Sultan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2024.
- 27 Saham Merah, LQ45 Hari Ini 14 Januari 2025 Dititup Melemah 9,74 Poin
- Tergelincir 60 Poin, IHSG Hari Ini 14 Januari 2025 Ditutup di 6.956,66
- Simak Kesiapan Perbankan dan Jurus OJK dalam Merelaksasi Pembiayaan 3 Juta Rumah
Sultan juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program MBG. Dalam pandangannya, kontribusi ZIS bisa menjadi salah satu jalan agar masyarakat merasa turut berperan dalam menciptakan perubahan yang signifikan terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia. Keikutsertaan publik diharapkan bisa memberi dampak langsung pada pencapaian tujuan program ini, yaitu memberikan akses makan bergizi bagi sekitar 82,9 juta pelajar di seluruh Indonesia.
"Saya melihat begini, memang negara pasti di bawah Pak Prabowo-Mas Gibran ini betul-betul ingin program Makan Bergizi Gratis ini maksimal. Hanya saja 'kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis," tambah Sultan.
Sultan berharap bahwa parlemen dapat mendukung program MBG dengan menjalankan fungsi legislatif, anggaran, dan pengawasan. Dengan dukungan yang maksimal dari lembaga legislatif, Sultan optimis bahwa program MBG dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.
- 27 Saham Merah, LQ45 Hari Ini 14 Januari 2025 Dititup Melemah 9,74 Poin
- Tergelincir 60 Poin, IHSG Hari Ini 14 Januari 2025 Ditutup di 6.956,66
- Simak Kesiapan Perbankan dan Jurus OJK dalam Merelaksasi Pembiayaan 3 Juta Rumah
Dana Super Jumbo Zakat, Infak, Sedekah
Potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai Rp327 triliun per tahun, jumlah tersebut hampir menyamai anggaran perlindungan sosial pemerintah yang tercatat sebesar Rp431,5 triliun pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan besar potensi yang belum dimaksimalkan dalam sektor zakat, yang bisa menjadi sumber pembiayaan penting untuk program sosial seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan program kemanusiaan lainnya.
Pada bulan Agustus 2023, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, menggungkapkan potensi zakat di Indonesia masih memiliki ruang besar untuk di genjot. Meskipun Indonesia memiliki 512 Badan Amil Zakat (BAZ), 49.132 Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 145 lembaga zakat, dan 10.124 amil yang berperan dalam pengelolaan zakat, angka kontribusi zakat yang terkumpul masih belum optimal.
Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa anggaran untuk program MBG pada tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp71 triliun, dengan potensi tambahan dana sekitar Rp140 triliun.
Anggaran ini diharapkan dapat digunakan untuk menyalurkan makanan bergizi kepada lebih dari 82,9 juta pelajar di seluruh Indonesia. Pemerintah berharap bahwa MBG akan berkontribusi signifikan dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda.