Menara BCA di Bundaran HI milik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank swasta terbesar di Indonesia yang sahamnya digenggam oleh keluarga konglomerat Michael-Robert Hartono / Bca.co.id
Korporasi

Capaian ESG BCA 2021: Penyaluran Kredit Keberlanjutan Tembus Rp154,4 Triliun

  • Pada akhir tahun lalu, BCA mencatat penyaluran kredit senilai Rp622 triliun dengan peningkatan 8,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Dalam laporan yang dirilis PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), perseroan menyampaikan beragam capaian aspek lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) yang salah satunya diindikasikan oleh penyaluran kredit untuk kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB) senilai Rp154,4 triliun pada tahun 2021.

Pada akhir tahun lalu, BCA mencatat penyaluran kredit senilai Rp622 triliun dengan peningkatan 8,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

Dengan demikian, angka penyaluran kredit untuk KKUB sebesar Rp154,4 triliun yang disebutkan di atas merupakan 24,8% dari total kredit yang disalurkan BCA. 

Penyaluran kredit untuk KKUB itu pun mengalami pertumbuhan 20,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Ada 7 sektor yang memperoleh pembiayaan KKUB dari BCA selama periode 2021, yaitu (1) sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, (2) transportasi ramah lingkungan, (3) produk eco-efficient, (4) energi terbarukan, (5) pengelolaan air dan limbah, (6) efisiensi energi, serta (7) bangunan berwawasan lingkungan.

Kemudian, berikut ini capaian-capaian BCA pada tahun 2021 dalam memenuhi tiga prinsip ESG:

A. Lingkungan (Environmental)

Pengurangan emisi karbon hingga 887,8 tCO2 eq berkat produk dan solusi perbankan digital, penerapan konsep digital workplace, gedung ramah lingkungan, serta pemantauan mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon.

• Bertambahnya lima kantor cabang yang menerapkan konsep ramah lingkungan.

• Intensitas listrik 159 kWh/m2/tahun yang dinilai memenuhi kategori “efisien” menurut SNI 03-6196-2000.

• Area pemantauan rehabilitasi mangrove seluas 12 hektare dengan 14.700 pohon.

• Area rehabilitasi lahan kritis di area konservasi orangutan seluas 10 hektare.

• Penanaman 4.000 bibit pohon.

• 5 ekor orangutan dilepasliarkan di Kalimantan.

• 5 ekor orangutan direhabilitasi di Kalimantan.

• 4 batch orangutan goes to school.

• 95% dari 4,4 ton sampah mesin electronic data capture (EDC) diolah menjadi biji plastik dan bahan baku yang diekspor ke Jepang dan Singapura untuk proses daur ulang sementara sisa 5%-nya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

• Limbah kartu magnetic stripe sebanyak 938 kg diolah menjadi 670 paving block yang digunakan di lahan parkir gedung BCA.

• 7,4 ton sampah non-organik dari 4 gedung didaur ulang oleh vendor.

• Pengurangan limbah kertas dari 18 ton pada tahun 2020 menjadi 6 ton pada 2021.

• Pengurangan penggunaan air dari 67.365 meter kubik menjadi 47.823 meter kubik.

B. Sosial (Social)

• 16,7% posisi direksi, 41,2% kepala cabang, dan 61,4% pekerja yang mendapatkan promosi berjenis kelamin wanita.

• 23.056 pekerja mengikuti pelatihan keuangan berkelanjutan (sustainibility finance).

• 840 mahasiswa memperoleh Beasiswa Bakti BCA senilai Rp5,7 miliar.

• 20 sekolah binaan yang diisi oleh 786 guru dan 10.089 siswa.

• 15.997 pelajar dan 11.061 masyarakat umum menjadi peserta edukasi literasi keuangan.

• Indeks Customer Engagement di level 4,73 dari skala 1-5.

• Indeks Branch Service Quality di level 4,87 dari skala 1-5.

• Dana corporate social responsibility (CSR) Bakti BCA senilai Rp136,2 miliar.

• Desa Binaan BCA sudah dikunjungi 149.489 pengunjung dan 3 desa di antaranya mendapatkan penghargaan sebagai desa wisata kreatif dan berkelanjutan.

• Total dana bantuan untuk COVID-19 sebesar Rp37,1 miliar.

C. Tata Kelola (Governance)

BCA memiliki unit kerja khusus subdivisi ESG yang menjadi bagian dari divisi Sekretariat & Komunikasi Perusahaan. 

Divisi ini bertanggung jawab kepada executive vice president, yang kemudian disampaikan kepada direktur perencanaan dan keuangan untuk melaporkan kinerja keuangan berkelanjutan kepada presiden direktur.

Tugas pokok subdivisi ESG di antaranya:

• meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik,

• meningkatkan nilai ekonomi dan pengelolaan risiko perubahan iklim ke dalam kegiatan bisnis bank, serta

• membangun dan menerapkan social sustainibility dan governance menjadi budaya keuangan berkelanjutan.

Peringkat dan Penghargaan 

Berikut ini peringkat dan penghargaan yang diperoleh BCA terkait penerapan ESG dalam menjalankan bisnis berkelanjutan:

Rating A dari MSCI ESG Rating,

• Top 10 konstituen indeks FTSE4Good ASEAN 5,

• Best of Responsibility of The Boards dan Top 50 Big Capitalization Listed Company dari The 12th IICD Corporate Governance Award 2021,

• Peringkat A+ laporan keberlanjutan tahun 2020 dari Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST),

• Top 10 ESG Champion dari CLSA Rating,

Rating A dari Refinitiv ESG Score,

• Skor 55 dari Dow Jones Sustainibility Indices – Corporate Sustainibility Assesment (CSA),

• ESG Quality 45 IDX – KEHATI,

• ESG Sector Leaders IDX – KEHATI,

• Indonesia’s Best Corporate Sustainibility Initiatives,

• Indonesia’s Corporate Sustainibility Warriors 2021,

• Gold Champion in CSR Program Kategori Perusahaan Publik dari Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) 2021,

• Indonesia’s Best Companies to Work for in  Asia dari HR Asia Award 2021,

• The Best of the Best Indonesia Human Capital predikat A dan Best of the Best Indonesia Human Capital Director dari Indonesia Human Capital Award VII 2021, 

• DREAM Team in Contact Center World – Asia Pacific (36 Gold, 8 Silver, 7 Bronze), dan

• 2021 Contact Center Asia Pacific Awards & Conference (CC-APAC) – Platinum Medal on Technology Innovation Category for Halo BCA App.

Strategi BCA dalam Mengimplementasikan Prinsip ESG

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).

2. Unit kerja subdivisi ESG.

3. Pedoman Tata Kelola Keberlanjutan dan Kebijakan Keuangan Berkelanjutan serta kebijakan pembiayaan perkebunan dan industri kelapa sawit.

4. Pemetaan prioritas dukungan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

5. Pendekatan dan pelibatan pemangku kepentingan (stakeholder engagement) internal dan eksternal untuk menggali isu dan kebutuhan bisnis berkelanjutan.

6. Pengawasan dan evaluasi penyaluran kredit untuk memastikan kepatuhan regulasi.

7. Key performance indicator (KPI) keberlanjutan di setiap unit kerja.

8. Penyusunan Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) untuk mendukung proses analisis kredit pada sektor-sektor yang memiliki risiko ESG cukup tinggi.

9. Penyusunan rencana strategis untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim dengan inisiatif internal dan eksternal.