Cara Berinvestasi Crypto Jangka Panjang untuk Hasil Maksimal
- Cryptocurrency memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan transfer yang cepat serta potensi keuntungan investasi yang sangat besar.
Bursa Saham
JAKARTA – Perkembangan dan kemajuan teknologi telah memunculkan berbagai inovasi, terutama di sektor keuangan. Salah satunya adalah mata uang kripto atau cryptocurrency.
Meski digunakan sebagai alat pembayaran, mata uang kripto sering memicu perdebatan karena risikonya yang tinggi dan volatilitasnya yang besar. Namun, banyak investor yang tetap berani menjadikannya sebagai instrumen investasi.
Dilansir dari laman Bank Indonesia, seiring dengan perkembangannya, jumlah dan jenis mata uang kripto terus bertambah. Hingga November 2022, terdapat 9.358 jenis cryptocurrency yang bisa dijadikan instrumen investasi.
Di antara jumlah tersebut, sepuluh mata uang kripto yakni Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), BNB, Binance USD (USDC), XRP, Cardano (ADA), dan Dogecoin (DOGE) memiliki marketcap terbesar. Sebagai contoh, pada 12 November 2022 pukul 10.10 WIB, Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$324,52 miliar, diikuti oleh Ethereum dengan kapitalisasi pasar sebesar US$156,34 miliar.
- Alasan Milenial dan Gen Z Belum Bisa Beli Rumah
- Tips Memutus Rantai Generasi Sandwich
- Biden Mundur dari Pencapresan AS, Inilah Sosok Kamala Harris Yang Berpeluang Menggantikannya
Cryptocurrency memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan transfer yang cepat serta potensi keuntungan investasi yang sangat besar. Kecepatan transaksi dan harga cryptocurrency juga sangat menjanjikan.
Contohnya, investasi pada Ethereum yang harganya US$129 pada Desember 2019, melonjak menjadi US$4.600 pada November 2021, memungkinkan investor meraih keuntungan yang berlipat ganda.
Lalu, bagaimana cara berinvestasi crypto dalam jangka panjang? Yuk, simak artikel berikut!
Cara Investasi Crypto Jangka Panjang
Bagi Anda yang tertarik untuk investasi crypto jangka panjang, berikut ini adalah langkahnya:
1. Dollar-Cost Average (DCA)
Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) melibatkan investasi secara berkala selama periode tertentu dan cocok untuk investasi jangka panjang di berbagai pasar, termasuk pasar kripto. Daripada menginvestasikan seluruh dana sekaligus pada satu aset, Anda dapat membagikannya untuk dibeli secara konsisten selama setahun atau lebih.
Metode ini membantu mengurangi kerugian tak terealisasi ketika pasar tidak stabil dan memberikan kesempatan untuk membeli aset dengan harga yang lebih rendah. Anda juga bisa menyesuaikan jumlah koin yang dibeli sesuai dengan harga pasar—membeli lebih banyak saat harga rendah dan lebih sedikit saat harga tinggi.
2. Lakukan Riset Tentang Crypto
Untuk memulai investasi crypto jangka panjang, penting untuk memahami cara kerja crypto dengan baik. Hal-hal yang perlu dipelajari meliputi teknologi di balik mata uang kripto, kegunaannya, dan tim yang terlibat dalam proyek tersebut.
Selain itu, penting juga untuk menganalisis whitepaper, memeriksa media sosial, dan mengikuti berita terkini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang pembaruan proyek.
3. Staking
Aset-aset yang ada di wallet digital Anda dapat digunakan untuk staking. Seperti deposito, staking adalah aktivitas investasi di jaringan blockchain dengan cara menempatkan aset sebagai bagian dari protokol jaringan. Melalui staking, Anda memperoleh hak istimewa seperti memvalidasi transaksi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait blockchain, dan mendapatkan imbalan berupa token atau koin.
Staking hanya dapat dilakukan pada jaringan yang menggunakan protokol proof-of-stake (PoS). Biasanya, blockchain juga membatasi staking hanya pada aset yang merupakan bagian dari jaringan tertentu.
4. Buy the Dips
Istilah ‘buy the dips’ yang sering digunakan oleh para ‘Hodler’ dapat Anda terapkan untuk membangun portofolio investasi jangka panjang. Para ‘Hodler’ memanfaatkan periode penurunan harga (downtrend), bahkan selama crypto winter, untuk membeli lebih banyak BTC.
Strategi ini efektif jika Anda percaya bahwa aset kripto yang dimaksud memiliki fundamental yang kuat. Dengan fundamental yang baik, aset yang sedang mengalami koreksi harga berpotensi pulih dan kembali mengalami kenaikan saat pasar membaik.
5. Risiko Berbanding Peluang Cuan
Menilai risiko sebanding dengan potensi keuntungan adalah kunci dalam investasi. Anda perlu disiplin dalam menerapkan prinsip berinvestasi hanya dengan jumlah yang dapat Anda tanggung risikonya.
Perbandingan antara risiko dan peluang harus dipertimbangkan dengan cermat saat memulai investasi, terutama untuk investasi jangka panjang. Berdasarkan pertimbangan ini, Anda dapat menentukan aset yang paling sesuai sebagai pilihan investasi.
6. Riset Fundamental
Investasi jangka panjang sangat bergantung pada kualitas fundamental suatu aset. Apakah proyek kripto tersebut memiliki keunikan dan nilai tambah? Seberapa besar utilitas dari koin natif atau token tertentu?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut memerlukan riset mendalam. Analisis menyeluruh terhadap semua aspek fundamental aset adalah kunci keberhasilan dalam investasi jangka panjang di pasar ini.
7. Investasi Tidak Langsung
Pasar finansial menawarkan berbagai produk investasi. Jika Anda tidak dapat membeli BTC, Anda bisa memilih BTC Exchange-Traded Funds (ETF). Meskipun produk ini baru diluncurkan pada 2021, sudah banyak yang menggunakannya.
Walaupun BTC ETF tidak memiliki underlying aset riil BTC, produk ini berinvestasi pada perusahaan yang terkait. Keuntungannya, Anda tidak perlu khawatir tentang penyimpanan digital karena produk ini lebih tepat dianggap sebagai derivatif daripada aset digital seperti cryptocurrency.
8. Tinjau dan Evaluasi Strategi Secara Berkala
Investasi jangka panjang tidak berarti Anda membiarkan aset tanpa tindakan dalam waktu yang lama. Anda tetap perlu memantau dan mengevaluasi strategi secara berkala, menyesuaikan dengan perkembangan pasar terbaru jika diperlukan. Ini penting agar Anda dapat terus beradaptasi dan mengubah strategi jika terjadi hal-hal yang tidak terduga.
9. Lakukan Manajemen Risiko
Pasar mata uang kripto dapat mengalami fluktuasi yang signifikan, sehingga investor jangka panjang perlu menerapkan strategi manajemen risiko yang jelas, termasuk menetapkan tingkat stop-loss. Selain itu, juga harus menetapkan persentase portofolio yang dialokasikan untuk aset berisiko tinggi, guna melindungi diri dari kerugian besar saat pasar turun.
- Simbara Untuk Nikel-Timah Diklaim Tambah Cuan Negara Rp10 Triliun
- Ketika Tambang Ilegal Selalu Jadi Kambing Hitam
- IPCC Raih Kenaikan Laba Bersih di Tengah Penurunan Pendapatan, Apa Penyebabnya?
Investor juga harus secara rutin mengevaluasi strategi mereka. Mengikuti perkembangan tren industri, perubahan peraturan, dan kemajuan teknologi adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan jangka panjang di pasar kripto.
Itu dia beberapa cara investasi crypto jangka panjang. Semoga penjelasan tersebut dapat membantu.