logo
Chat GPT
Tekno

Cara Membuat Action Figure dari Foto di ChatGPT

  • Setelah tren foto bergaya Ghibli viral di media sosial, kini ChatGPT hadir dengan lebih banyak hal yang bisa dilakukan dengan foto Anda. Tren baru sedang ramai di dunia maya, di mana semakin banyak pengguna memanfaatkan alat AI ini untuk membuat action figure.

Tekno

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Setelah tren foto bergaya Ghibli viral di media sosial, kini ChatGPT hadir dengan lebih banyak hal yang bisa dilakukan dengan foto Anda. Tren baru sedang ramai di dunia maya, di mana semakin banyak pengguna memanfaatkan alat AI ini untuk membuat action figure.

Dilansir dari Times of India, melalui asisten AI dari OpenAI, Anda bisa mengubah foto menjadi berbagai versi unik, seperti karakter Lego, tokoh ala The Simpsons, potret bergaya Pixar, dan lainnya.

Bagaimana caranya? Gampang! Cukup jelaskan seperti apa karakter yang Anda inginkan, mulai dari detail wajah, profesi, hingga informasi tambahan yang Anda anggap penting.

Berikut panduan langkah demi langkah untuk mengubah foto menjadi action figure.

Cara Membuat Action Figure di ChatGPT

Berikut cara mengubah foto jadi action figure di ChatGPT:

1. Buka aplikasi ChatGPT atau kunjungi situs www.chatgpt.com melalui browser Anda.

2. Jika Anda pengguna ChatGPT Plus, pilih model GPT-4o. Pengguna versi gratis tetap bisa membuat action figure, namun dibatasi hingga tiga kali dalam sehari.

3. Pilih dan unggah foto yang ingin diubah menjadi action figure.

4. Ketik perintah atau promp, misalnya: “Create a high-quality, photorealistic image of an action figure based on my photo. The figure should be standing upright inside a realistic blister pack, styled like a premium collectible toy.”

Atau: “Using the photo of me, create a realistic action figure of myself in a blister pack, styled like a premium collectible toy. The figure should be posed standing upright. The blister pack should have a blue header with the text '' in large white letters and below it, in smaller white letters. Include accessories in compartments on the right side of the figure: a phone, a camera, a sneaker, and a laptop with a < brand> logo on it. The background of the blister pack should be black. Ensure the action figure retains my facial features and general appearance from the uploaded photo, with a smiling expression, and render the image in high detail with a photorealistic quality.”

5. Tunggu beberapa detik, dan ChatGPT akan menampilkan hasil visualnya berupa sebuah gambar.

Tzuyu TWICE Ungkap Pandangannya tentang Penggunaan AI

Kemajuan teknologi yang semakin pesat dan canggih belakangan ini sukses menarik perhatian banyak kalangan, termasuk para publik figur.

Dilansir dari Sportskeeda, Tzuyu TWICE, idola K-Pop asal Taiwan tersebut baru-baru ini viral setelah mengungkapkan pandangannya mengenai salah satu teknologi yang tengah naik daun, yaitu kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Pada Jumat, 4 April 2025, Tzuyu membagikan pandangannya mengenai penggunaan AI di dunia saat ini melalui akun Bubble miliknya. Ia menyadari bahwa ada banyak manfaat dari penggunaan AI dan mengaku cukup bersyukur atas hal tersebut.

Namun, Tzuyu juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak yang ditimbulkan, terutama ketika AI mulai menggerus kreativitas manusia. Ia bahkan mengungkapkan rasa khawatirnya terhadap hal tersebut, dan mengaku bahwa belakangan ini dirinya sering memikirkan soal kemajuan teknologi AI.

“Belakangan ini, AI berkembang sangat pesat sehingga membuat segalanya jadi lebih praktis, tapi kita tetap harus hati-hati dan bijak saat menggunakannya. Aku sendiri akhir-akhir ini sering memikirkan soal AI. Untuk bisa mengikuti perkembangan zaman, kita memang harus menghadapi perubahan yang ada, tapi penting juga untuk lebih waspada dan menggunakan teknologi ini dengan penuh pertimbangan.”

“Terkadang, penggunaan AI memang sangat membantu dan menjadi keuntungan besar, dan aku sangat bersyukur akan hal itu.”

“Namun, di sisi lain, ada kalanya hal ini terasa seperti masalah yang harus kita hadapi bersama agar tidak mengabaikan jerih payah orang-orang yang berkarya secara kreatif. Meski begitu, bukan berarti menggunakan AI itu salah. Aku pikir, ada situasi tertentu di mana teknologi ini memang dibutuhkan.”

Para penggemar dan netizen merasa bangga dan senang dengan pandangan Tzuyu mengenai penggunaan AI. Mereka memuji sikapnya yang dinilai masuk akal dan tidak berpihak, karena ia mempertimbangkan baik sisi positif maupun negatif dari teknologi tersebut.

Selain itu, para penggemar juga menyoroti bahwa Tzuyu memiliki gelar magister di bidang Psikologi Terapan, yang membuat komentarnya tentang topik ini semakin diapresiasi dan dianggap menarik.