Potret KA Joglokerto melintas Jembatan Sungai Serayu,
Destinasi & Kuliner

Cara Unik Menikmati Liburan, Keliling Jateng Naik Kereta Api

  • KA Joglosemarkerto bakal membawa kita mengelilingi Provinsi Jawa Tengah dengan rute Solo Balapan-Yogyakarta-Purwokerto-Tegal-Semarang-Gundih dan berakhir kembali di Stasiun Solo Balapan
Destinasi & Kuliner
Khafidz Abdulah Budianto

Khafidz Abdulah Budianto

Author

JAKARTA - Masa liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bakal segera menyambut di pengujung tahun ini. Liburan Nataru kebetulan bakal berbarengan dengan liburnya para pelajar dan mahasiswa di masa akhir semester ganjil.

Refreshing menghilangkan rasa suntuk yang telah lama menerpa akibat berbagai aktivitas dan pekerjaan menjadi sebuah pilihan kala libur tiba. Beragam pilihan refreshing dan liburan dapat dilakukan seperti pergi ke pantai, gunung, menikmati pemandangan, melakukan hobi dan lain sebagainya. 

Namun apabila bosan dengan kegiatan tersebut, terdapat rekomendasi menikmati liburan yang unik dan layak dicoba. Salah satunya yakni berkeliling Jawa Tengah (Jateng) dengan menggunakan kereta api. Lantas, bagaimana caranya untuk menikmati hal tersebut? 

Aapa saja pemandangan yang bakal dinikmati sepanjang perjalanan? Untuk melakukan perjalanan tersebut, cara yang dilakukan cukup mudah. Ada kereta api bernama KA Joglosemarkerto yang bisa membawa kita mengelilingi Jawa Tengah. 

KA tersebut melayani rute Solo Balapan-Yogyakarta-Purwokerto-Tegal-Semarang-Gundih dan berakhir kembali di Stasiun Solo Balapan. Bila ingin menikmati perjalanan tersebut direkomendasikan berangkat dari Stasiun Solo Balapan sebab KA Joglosemarkerto berangkat dari stasiun itu pada pagi hari dan tiba kembali sore harinya.

Terdapat dua keberangkatan KA Joglosemarkerto dari Solo Balapan. Kereta keberangkatan pukul 05.25 WIB berjalan ke arah Semarang terlebih dahulu sebelum nantinya mengelilingi Jawa Tengah. 

Kereta bakal sampai kembali di Solo Balapan pada 16.00 WIB. Rutenya yaitu Solo Balapan-Gundih-Semarang-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Solo Balapan. Kemudian kereta keberangkatan pukul 06.10 WIB berjalan dengan arah sebaliknya yaitu menuju Yogyakarta terlebih dahulu dan sampai kembali di Solo Balapan pukul 16.34 WIB. 

Rutenya yaitu Solo Balapan-Yogyakarta-Purwokerto-Tegal-Semarang-Gundih dan berakhir kembali di Stasiun Solo Balapan. Keduanya masing-masing memiliki waktu tempuh perjalanan 10 jam 35 menit dan 10 jam 24 menit. 

Harga tiket yang ditawarkan oleh KA Joglosemarkerto yaitu kelas ekonomi seharga Rp300.000 dan kelas eksekutif seharga Rp475.000. Pembelian dapat dilakukan melalui aplikasi Acces by KAI maupun aplikasi lain yang menyediakan.

Panorama yang Ditawarkan

Pemandangan yang ditawarkan dalam perjalanan mengelilingi Jawa Tengah itu cukup beragam mulai persawahan, hutan, pantai, perbukitan dan lain sebagainya. Jika menggunakan KA Joglosemarkerto yang mengarah ke Yogyakarta terlebih dahulu, penumpang akan disuguhkan pemadangan sawah dengan latar gunung Merapi dan Merbabu di lintas Solo-Yogyakarta.

Pemandangan berangsur berganti menjadi persawahan dengan deretan pohon kelapa yang tumbuh dengan latar belakang pegunungan Menoreh kala kereta sudah melintas di antara Yogyakarta-Kutoarjo-Kebumen-Kroya. Di lintas tersebut, KA Joglosemarkerto bakal melintasi sebuah terowongan bernama Ijo.

Selepas Kroya pemadangan kembali berganti. Kali ini kita bakal disuguhkan pemandangan Lembah Sungai Serayu beserta perbukitan tinggi yang berada di sekelilingnya. Pemandangan ini berada di lintas Kroya-Purwokerto. 

Kereta bakal melewati dua terowongan yaitu Terowongan Kebasen dan Terowongan Notog. Perjalanan juga akan melintasi Jembatan Sungai Serayu yang legendaris serta Jembatan Sungai Logawa. Selanjutnya, pemandangan berganti dengan dingin dan sejuknya hawa kaki Gunung Slamet diantara lintas Purwokerto sampai Bumiayu. 

Pada lintas ini kita disuguhkan suasana hijaunya pedesaan di kaki gunung tersebut. Jalur KA di lintas tersebut juga berkelak kelok mengikuti kontur tanah serta terdapat beberapa jembatan panjang dan tinggi yang kian menambah sensasi.

Kereta tiba di Bumiayu dan pemandangan di perjalanan akan kembali berganti. Kali ini suasana yang dijumpai yaitu pemadangan biasa seperti sawah, lahan kebun hingga hutan jati yang berada. 

Suasana itu bakal dinikmati sepanjang perjalanan antara Prupuk-Slawi hingga Tegal. Kemudian Antara Tegal dan Pekalongan pemandangan yang dinikmati juga tidak jauh berbeda dengan lintas sebelumnya.

Lepas Pekalongan, penumpang bakal dimanjakan dengan pemandangan pantai utara Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan jalur kereta api. Pemandangan itu dapat dinikmati kala kereta melintas diantara Stasiun Ujungnegoro-Kuripan-Plabuan hingga Stasiun Krengseng. 

Bahkan di petak antara Kuripan-Plabuan, jarak jalur kereta dengan bibir pantai hanya puluhan meter saja sehingga benar-benar disamping laut. Memasuki Kota Semarang, pemandangan berganti dengan pemukiman penduduk dan kawasan industri, 

Terdapat pula hamparan tambak di kanan kiri jalur KA saat kereta berangkat dari Stasiun Semarang Tawang ke arah timur. Pemandangan pemukiman penduduk bakal ditemui hingga Stasiun Brumbung.

Ketika kereta berangkat Stasiun Brumbung, kita akan dibawa menikmati hutan jati di pedalaman Kabupaten Grobogan. Jalur KA antara Brumbung-Kedungjati-Gundih hingga Sumberlawang didominasi dengan pemandangan tersebut. Suasana desa di kawasan hutan jati itu juga nampak sepi dan cukup jauh dari kota. 

Sebuah pemandangan yang unik sebab melewati hutan jati yang begitu panjang dan seperti tidak berujung. Selepas Sumberlawang, perjalanan berangsur angsur berganti pemandangan kembali dengan suasana sawah dan pemukiman. 

Semakin mendekati Solo, pemadangan pemukiman warga bakal kian mendominasi dalam perjalanan tersebut. Pemandangan terakhir yang disuguhkan yaitu megahnya Masjid Zayyed yang tepat berada di pinggir rel sebelum memasuki Solo Balapan.