<p>Tim penyelam gabungan TNI melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Nasional

Cari Korban Sriwijaya Air SJ-182, Kapal Basarnas dan Kemenhub Berbenturan

  • JAKARTA- Kapal milik Basarnas mengalami benturan dengan kapal milik Kementerian Perhubungan saat melaksanakan operasi pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. “Ada kerusakan sedikit di kapalnya Basarnas tetapi tidak mengganggu operasional,” kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman mengungkapkan Selasa 19 Januari 2021 Dia menjelaskan benturan Kapal Basarnas […]

Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Kapal milik Basarnas mengalami benturan dengan kapal milik Kementerian Perhubungan saat melaksanakan operasi pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

“Ada kerusakan sedikit di kapalnya Basarnas tetapi tidak mengganggu operasional,” kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman mengungkapkan Selasa 19 Januari 2021

Dia menjelaskan benturan Kapal Basarnas dengan kapal milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub yang menjadi bagian operasi SAR itu terjadi pada Selasa, dini hari akibat cuaca buruk.

Ia mengatakan cuaca buruk mengakibatkan arus laut yang kencang sehingga membuat kedua kapal tidak stabil dan berbenturan ketika sedang melakukan lego jangkar.

“Arusnya kencang juga hingga saat lego jangkar, dia tidak terkontrol terlalu berdekatan akhirnya ada benturan,” ucapnya.

Meski mengalami benturan, lanjut dia, kapal Basarnas masih melakukan operasi pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 dan saat ini berada di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Operasi SAR gabungan saat ini memasuki hari ke-11 dan merupakan perpanjangan kedua hingga 21 Januari 2021.

Tim SAR gabungan mengerahkan sekitar 60 kapal dari sejumlah instansi, kemudian perahu dan alat utama laut sekitar 21 unit, serta ambulans puluhan unit.

Tim SAR gabungan juga didukung tiga kapal yang memiliki kemampuan mendeteksi objek bawah laut yakni Kapal Rigel, Baruna Jaya, dan Kapal Ara.