<p>Liputanbanten.co.id</p>
Nasional & Dunia

Cegah Banjir dan Longsor, Polda Banten Awasi Ketat Penambangan di Lebak

  • LEBAK – Penambangan liar di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, ditengarai menjadi penyebab banjir dan longsor yang membuat ribuan orang mengungsi pada awal tahun ini. Pihak Polda Banten dan …

Nasional & Dunia
Acep Saepudin

Acep Saepudin

Author

LEBAK – Penambangan liar di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, ditengarai menjadi penyebab banjir dan longsor yang membuat ribuan orang mengungsi pada awal tahun ini. Pihak Polda Banten dan Bareskrim Polri telah melakukan penyelidikan serta memeriksa sejumlah saksi terkait penambangan itu.

Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Edy Sumardi Priadinata mengatakan, pihaknya melakukan pencegahan dengan memasang garis polisi di sekeliling bekas lokasi penambangan. “Lokasi ini tidak boleh lagi dimasuki orang dan tidak boleh ada aktivitas apa pun,” katanya dikutip dari Kompas.

“Para penambang ini tidak mengantongi izin dari instansi terkait yang berwenang mengeluarkan izin penambangan. Karena itulah, polisi menyegel pertambangan ini,” lanjut Edy.

Menurutnya penyegelan ini menjadi langkah kepolisian untuk mencegah terulangnya longsor dan juga banjir bandang.

17.200 Kurang Terekspos Media

Sebelumnya, sebanyak 17.200 jiwa atau 4.368 kepala keluarga (KK) warga Kabupaten Lebak, Banten, mengungsi akibat banjir bandang dan tanah longsor di enam kecamatan di daerah itu.

Dikutip dari Detik.com, masyarakat yang terdampak banjir bandang dan longsor itu mengungsi dalam lima hari terakhir. Itu karena 1.000 rumah mereka mengalami rusak berat bahkan hingga rata dengan tanah.

Para korban banjir tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curug Bitung, Maja, dan Kecamatan Cimarga.

Banjir bandang dan tanah longsor yang lebih parah terjadi di perkampungan di Kecamatan Lebak Gedong. Itu karena lokasi perkampungan yang dekat dengan pertambangan liar di kaki gunung Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan aliran Sungai Ciberang.

Peristiwa banjir bandang dan longsor di wilayah Kabupaten Lebak disebut-sebut kurang terekspos ke media karena tertutup isu tentang banjir di DKI Jakarta. Media sosial pun lebih ramai membicarakan banjir di Jakarta dan wilayah yang berdampingan.