​​Tingkatkan Perlindungan Kesehatan Anak, Dinkes Garut Siap Berikan Vaksin Rotavirus dan HPV
Nasional & Dunia

Cegah Penyakit Difteri, Dinkes Malang Gencarkan Imunisasi ORI Difteri

  • Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan berbagai upaya dalam pencegahan terhadap penyakit difteri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI).
Nasional & Dunia
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan berbagai upaya dalam pencegahan terhadap penyakit difteri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI). 

Difteri sendiri adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan atas dan tenggorokan. Kondisi ini menyebabkan selaput jaringan mati dan menumpuk di tenggorokan dan amandel. Akibatnya, penderita difteri mengalami kesulitan bernapas dan menelan. 

Pada tahap lanjut, bakteri Corynebacterium diphtheriae dapat menghasilkan racun yang berisiko menimbulkan gangguan pada beberapa bagian tubuh lain seperti kulit, jantung hingga saraf. Bahkan difteri berpotensi mengancam jiwa bila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat. 

Difteri sendiri adalah penyakit menular yang dapat menyebar melalui batuk, bersin dan luka terbuka dari orang terinfeksi. Intensifnya langkah pencegahan ini karena adanya dua kasus penyakit difteri yang menyerang pada anak di wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang hingga menyebabkan kematian beberapa waktu lalu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang Meifta Eti Winindar, mengungkapkan bahwa penyakit difteri menyerang anak berusia lima tahun dan berusia delapan tahun. Penyebabnya karena bakteri dan akibat tidak lengkapnya imunisasi sejak dini.

Menurut Meifta, anak yang berusia lima tahun tersebut kini sudah dinyatakan sembuh karena gejala klinis mengarah difteri tapi hasil laboratoriumnya negatif. Sedangkan anak yang usia delapan tahun tersebut meninggal karena positif difteri yang bakterinya itu sudah menyebar. Sementara dia tidak memiliki imunitas karena tidak mendapatkan imunisasi yang cukup

Meifta menyampaikan jika imunisasi ORI diberikan pada anak usia 1-15 tahun. Jenis imunisasi yang diberikan untuk usia 1-5 tahun yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT), Hepatitis B (HB) dan Haemophilius Influenze (Hib). Untuk usia 5-7 tahun mendapat Diphteria Tetanus (DT) dan usia 7-15 tahun mendapatkan imunisasi Tetanus (Td).

“Misal untuk balita hingga usia 6 tahun mereka dapat imunisasi sesuai yang diperuntukkan. Kemudian bagi wanita usia subur harus dapat vaksin tetanus (TT). Memang kalau imunitasnya sudah turun harus disuntik lagi dan itu sudah ditentukan oleh Kemenkes RI,” urai Meifta. 

Meifta juga menekankan bahwa warga harus mematuhi dan melaksanakan itu semua. Harus disadari juga akibat jika tidak melaksanakan imunisasi lengkap, akan berakibat fatal. Bahaya terkena difteri tidak hanya untuk yang bersangkutan, tapi orang lain juga berisiko tertular.