Area kerja Pelindo IV.
Industri

Cegah Pungli, Pelindo IV Optimalkan Digitalisasi Layanan Pelabuhan

  • Praktik pungutan liar (pungli) yang terungkap di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu membuat PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) ikut bergerak mengantisipasi kejadian serupa di pelabuhan kelolaannya.

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Praktik pungutan liar (pungli) yang terungkap di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu membuat PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) ikut bergerak mengantisipasi kejadian serupa di pelabuhan kelolaannya.

Sekretaris Perusahaan Pelindo IV Dwi Rahmad Toto mengatakan digitalisasi menjadi cara memerangi pungli pada jasa pelayanan pelabuhan.

”Digitalisasi ini juga untuk menghilangkan pungutan liar di area pelabuhan,” kata Dwi dalam keterangan resmi, Kamis, 17 Juni 2021.

Upaya digitalisasi ini akan dilakukan di terminal peti kemas berbasis planning & control di Makassar New Port (MNP) dan Pelabuhan Ambon.

Sementara itu, Pelindo IV masih melakukan pengembangan digitalisasi di Terminal Peti Kemas Makassar (TPM), Terminal Peti Kemas Bitung (TPB), Kendari New Port (KNP), dan Pelabuhan Sorong.

Pergerakan peti kemas, kata Dwi, bisa terpantau secara real time melalui digitalisasi sistem yang diterapkan perusahaan. Hal ini pun bisa menjadi cara agar tidak ada praktik pungli dalam pelayanan bongkar muat peti kemas di pelabuhan.

Melalui digitalisasi ini, perusahaan tidak harus lagi menurunkan petugas tally pada alat bongkar muat seperti Rubber tyred gantry (RTG) dan reach stacker (RS).

Selain itu, digitalisasi sistem ini bisa menghemat waktu pelayanan jasa peti kemas. Pasalnya, terdapat truck register number (TRN) yang menjadi penanda pergerakan truk pembawa peti kemas yang bisa dilihat secara jelas oleh operator.

Oleh sebab itu, pada sekitar awal April lalu Pelabuhan Makassar juga telah melakukan pemutakhiran data truk yang aktif beroperasi di TPM dan MNP menyusul diberlakukannya TRN tersebut.(RCS)