Seminar Cegah Stunting Banjarmasin
Olahraga

Cegah Stunting, Banjarmasin Menghindari Penikahan Dini

  • Untuk menekan angka stunting Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin mengadakan seminar pencegahan stunting. Kegiatan ini bertempat di Sekretariat MUI Kota Banjarmasin.

Olahraga

Muhammad Imam Hatami

BANJARMASIN - Untuk menekan angka stunting Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin  mengadakan seminar pencegahan stunting.  Kegiatan ini bertempat di Sekretariat MUI Kota Banjarmasin.

Dengan mengusung tema “Dampak Pernikahan Anak Stunting di Kota Banjarmasin”, diharapkan peserta dapat menghindari pernikahan usia dini guna menghindari stunting pada anak akibat kurangnya pengetahuan orang tua yang masih berusia muda.

Machli Riyadi, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Banjarmasin membuka kegiatan tersebut. Riyadi menjelaskan pernikahan anak di usia dini merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Menurut Machli pernikahan dini dapat merampas masa remaja seorang anak, selain itu anak yang telah menikah di usia dini , bilamana mengandung akan mengalami kerentananan fisik dan mengancam keselamatan ibu dan bayi.

Selain itu pengetahuan dan tingkat kedewasaan anak yang menikah dini belum terlalu matang, sehingga akan berakibat pada pola asuh bayi yang salah dan akan mengalami resiko stunting yang lebih tinggi.

"Anak yang menikah pada usia yang terlalu dini memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan anak stunting, karena mereka belum siap secara fisik dan mental dalam menghadapi peran sebagai orang tua," ujar Machli, dikutip dari banjarmasinkota.go.id Rabu, 7 Juli 2023.

Machli Kembali mengungkapkan komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin terhadap pencegahan Stuting dan pernikahan anak usia dini, utamaya melalui langkah-langkah kolaboratif dengan berbagai pihak.

Stunting merupakan masalah serius bagi tumbuh kembang anak,  dapat mempengaruhi Kesehatan dan bentuk fisik anak yang sedang tumbuh. "Stunting tidak hanya dapat mempengaruhi kualitas hidup anak secara fisik, namun juga berdampak pada kemampuan intelektual, kognitif, dan produktivitasnya dimasa depan," tambah Machli.

Machli menekankan kepada peserta seminar mengenai pentingnya polah hidup dan pola asuh dalam tumbuh kembang anak. Selain itu diharapkan orangtua juga memiliki peran signifikan untuk mencegah pernikahan dini dan utamanya mencegan terjadinya stunting kepada generasi selanjutnya.